Langsung ke konten utama

Jelajah Aset Futuristis NFT dan Blockchain bersama IndiHome, Telkom Group, Fast Internet Provider

IndiHome, Telkom Group, Fast Internet Provider


IndiHome, Telkom Group, Fast Internet Provider telah menyediakan layanan internet ngebut untuk memenuhi kepuasan pelanggan dalam menjelajahi dunia maya.  Sekarang, jaringan digital dipergunakan bukan hanya untuk pekerjaan atau pendidikan, tapi juga sebagai sarana literasi digital masa kini.  


Maksud dari literasi digital masa kini adalah melalui teknologi digital kita bisa belajar banyak hal baru, yang mungkin berpotensi membawa manfaat untuk masa depan. Aset baru tersebut boleh jadi seperti aset futuristis NFT (Non-Fungible Token), dengan jaringan blockchain yang sedang ramai diperbincangkan sekarang.


Apa yang menarik dari NFT?


NFT adalah mata uang digital atau kripto yang bisa dipergunakan sebagai alat bertransaksi bisnis dalam jaringan blockchain di dunia maya. Pada jaringan ini, kita bisa berjual beli karya seni, foto, video, hingga rumah dan tanah virtual, dengan harga yang menakjubkan. NFT menjadi tren karena mampu meraup keuntungan yang fantastis.


Kisah Sukses dari Transaksi NFT

Walaupun dikisahkan sudah memberi keuntungan kepada orang-orang tertentu, tapi eksistensi NFT masih menuai kontroversi. Ada yang menganggap NFT terlalu dini untuk dijadikan investasi, mengingat keberadaannya di dunia maya yang tak bisa disentuh, seperti layaknya benda fisik di dunia nyata.


Keamanan di dunia maya pun masih beresiko, mengingat sering terjadi peretasan dan pencurian data pribadi. Apalagi aset digital tersebut dibandrol dengan harga yang cukup tinggi, amankah bertransaksi secara virtual? Apakah harga yang ditawarkan sudah selaras dengan manfaat dan kenyamanan yang diperoleh?


Namun, daripada ikut terhanyut dengan pro kontra NFT, lebih baik kita memantau berita tentang faedah yang sudah diberikan oleh aset ini. Mengikuti informasi NFT bukan berarti harus ikut berinvestasi. Anggap saja kita sebagai pengamat yang melihat bagaimana pergerakan NFT selanjutnya.

Salah satu faktor yang menarik dari NFT adalah produk ini bersifat unik, karena punya kode-kode yang hanya dimiliki oleh konten yang bersangkutan. Kode tersebut  tidak  ada yang mampu menduplikasikan atau copy paste, juga tidak bisa dibekukan oleh lembaga atau pemerintahan manapun.  


Selain itu, kode yang tercantum pada NFT bersifat mandiri dan transparan, hingga bisa diverifikasi oleh siapapun untuk memeriksa keasliannya.


Banyak warga internasional yang menggunakan NFT, mulai dari orang biasa hingga tokoh publik tingkat dunia, sudah bertransaksi menggunakan koin digital tersebut. Beberapa tokoh publik dunia yang telah memperdagangkan karya seni dengan NFT, adalah :


  • Justin Bieber
    Penyanyi asal Amerika Serikat ini menjual illustrasi beruang warna-warni di aplikasi Instagram, dan yang jadi favorit adalah InBetweeners.

  • Stephen Curry
Si Atlet basket profesional sudah merilis koleksi NFT, termasuk replikasi digital dari sepatu sneakersnya, Genesis Curry Flows.

  • Lionel Messi

Sang bintang sepakbola asal Argentina telah menampilkan tiga gambar digital, yaitu Man from the Future, Worth of Weight, dan The King Piece, yang semua melonjak seiring ketenarannya.


  • Jim Fallon
Pembawa acara Tonight Show ini menghadirkan karya seni NFT Bored Ape, yaitu illustrasi dirinya yang memakai pakaian pelaut.


Aset digital NFT


Bagaimana dengan di Indonesia?


Di tanah air, justru sosok orang biasa yang menaikkan pamor NFT. Ada figur Ghozali Everyday yang sukses mencapai keuntungan Rp 1,5 miliar selama 5 tahun, dengan menjual foto-foto selfie saja. Kesuksesan ini membuat masyarakat kita ikut memperdagangkan foto atau karya seni melalui NFT.


Setelah Ghozali, sekarang beberapa artis-artis tenar Indonesia juga sudah ikut meramaikan perdagangan virtual NFT. 


Walaupun sedang melejit dan digandrungi banyak orang di seluruh dunia, tidak sedikit yang mempertanyakan keabsahan NFT sebagai mata uang di dunia virtual. Ada yang merasa aneh melihat jual beli produk virtual, yang hanya kelihatan wujudnya dilayar gadget. Ada juga yang menghubungkan NFT dengan sindikat pencucian uang.


Perjalanan NFT memang masih baru dan perlu dibuktikan pengaruhnya pada perekonomian. Sama seperti internet yang awal kemunculan menghadapi banyak penolakan, NFT juga diuji dengan tantangan dari masyarakat yang mempertanyakan keamanannya. Jadi, mari kita tunggu bagaimana sepak terjang NFT dalam beberapa tahun ke depan. 


NFT, Blockchain, dan Kripto

Apakah NFT sama dengan kripto?  NFT sebenarnya termasuk bagian dari mata uang digital atau kripto, tapi tetap ada perbedaan.


NFT berfungsi sebagai sertifikat digital yang bisa dibeli pada platform marketplace, seperti OpenSea. Namun,berbeda lagi kalau untuk berinvestasi, koin ini dapat diperoleh pada platform exchange, yaitu dengan menukar mata uang rupiah atau mata uang lain untuk membeli kripto NFT.


Bagaimana cara berinvestasi di kripto, ada sedikit kisahnya. Namun, yang ditulis berikut ini hanya pengamatan, bukan saran keuangan  Jadi, hanya sebagai aktivitas untuk mencari pengalaman.  


Walaupun keabsahan kripto di Indonesia masih jadi perdebatan, pada tahun 2021, saya sering mengamati penjualan koin kripto pada salah satu platform exchange. Tahun lalu, pasar kripto memang sedang hangat-hangatnya, dengan harga sekeping Bitcoin mencapai Rp 900 juta.


Selain Bitcoin, ada satu koin yang  digandrungi investor kripto, yaitu ETH (Ethereum). Koin ini punya pamor meyakinkan dan hanya kalah peringkat dari Bitcoin. ETH banyak dibeli kolektor kripto, karena memiliki fundamental pasar yang bagus dan cocok untuk investasi jangka panjang.


NFT dihubungkan dengan Ethereum, yaitu termasuk jenis koin yang dijual dengan harga spekulatif, serta memiliki jaringan blockchain tersendiri. Karena manfaatnya sekarang sebagai alat pembayaran di dunia digital, harga ETH terus melonjak di pasar kripto.



ETH dengan jaringan blockchainnya mampu memuat aplikasi lain, yaitu token Sand dan Mana. Perbedaan antara token dan blockchain adalah koin blockchain memiliki jaringan sendiri, sedangkan token ikut pada jaringan blockchain. Jadi, Sand dan Mana adalah token yang melekat pada blockchain ETH.


Sama seperti ETH, Sand dan Mana juga termasuk dalam jejaring NFT dan sering dipergunakan untuk aplikasi yang berbasis game.


Saat Mark Zuckenberg mengumumkan peralihan perusahaan miliknya, yaitu Facebook ke Meta pada 28 Oktober 2021, sontak perubahan terjadi. Mark sekaligus memperkenalkan dunia virtual Metaverse, di mana orang dapat menjelajahinya menggunakan avatar, sekaligus bertransaksi bisnis di sana. Pembayaran transaksi itu hanya bisa menggunakan NFT.


Pengumuman ini menyebabkan harga koin dan token NFT mengalami kenaikan fantastis. Pada pertengahan tahun 2021, harga token Sand masih dibawah Rp 10.000 per keping.  Setelah pengumuman Mark, harga Sand langsung melonjak hingga mencapai hampir Rp 100.000. Beruntunglah orang yang sudah memiliki Sand sejak harganya masih  murah.


Aset Kripto


Lantas, apakah kripto, NFT, dan jaringan blockchain yang tertanam di dalamnya aman untuk investasi masa depan? Tidak ada yang tahu pasti. Jangankan keamanan investasi, eksistensi kripto sebagai mata uang digital masih kontroversi. Sampai sekarang, di Indonesia kripto cuma bisa jadi investasi dan belum diizinkan sebagai alat pembayaran yang sah.  Kripto hanya bisa dipergunakan setelah dikonversikan ke rupiah.


Kalaupun tetap ingin berinvestasi di kripto, pastikan dulu jika platform exchange yang dipilih sudah terdaftar di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) dari Kementerian Perdagangan. Jika belum terdaftar, sebaiknya investor waspada karena bisa jadi platform exchange tersebut abal-abal.


IndiHome, Telkom Group, Fast Internet Provider dan Peluang Berkreasi melalui Ruang Digital

NFT dan blockchain mungkin bisa menjadi tren di masa yang akan datang. Karena baru saja diluncurkan, kita masih punya waktu untuk terus meriset apa saja yang menjadi kekurangan dan kelebihan NFT. Siapa tahu, kelak kita bisa menemukan peluang meraup keuntungan melalui NFT.


Untuk menambah wawasan tentang NFT, ilmunya tidak hanya ditemukan melalui buku-buku konvensional. Sekarang telah tersedia literasi digital masa kini, yaitu jaringan internet penyedia informasi yang dibutuhkan manusia sejagat. Informasi tersebut tidak hanya berupa tulisan, tapi juga video ataupun podcast, yang boleh dipilih sesuai dengan selera pengguna.


Sekarang IndiHome sudah menyediakan jaringan internet yang stabil agar kita dapat berkomunikasi secara secara berkesinambungan. Nah, inilah kesempatan menggunakan literasi digital masa kini, untuk belajar banyak hal baru melalui dunia maya, seperti NFT dan blockchain.


Kini, IndiHome sudah tiba di daerah kami, tapi karena satu faktor tertentu saya tetap belum bisa memakai layanan IndiHome. Walaupun demikian, saya pernah bertanya pada warga yang sudah memasang IndiHome.  Apa kelebihan layanan ini dari provider sebelumnya?


Menurut orang-orang yang menggunakan jasa IndiHome, jaringannya kencang dan cocok untuk dipakai kerja online. Salah seorang tetangga saya, ada anggota keluarganya yang harus menggunakan internet untuk mengirim data pekerjaan. IndiHome mampu menyediakan jaringan berkecepatan ngebut, sehingga tugas bisa segera selesai tanpa gangguan berarti.


Dulu, ketika internet belum seramai sekarang, kami pernah memakai telepon rumah kabel dari Telkom Group. Telepon jenis ini aman dan bebas dari gangguan sinyal, jadi nggak perlu takut kehilangan sinyal seperti ponsel sekarang.


Hanya saja, telepon kabel rentan dengan serangan petir. Waspadalah kalau hujan deras disertai badai petir, karena telepon tersebut bisa disambar hingga rusak. Setelah rusak, yang tertinggal hanya suara kreek  ... kreek ....


Ketika telepon mengalami gangguan, saya langsung menelpon operator Telkom untuk memastikan cara mengatasi masalah tersebut. Operator mencatat keluhan saya dan segera mengirim teknisi untuk memeriksa telepon kami.


Teknisi Telkom termasuk cepat menanggapi keluhan pelanggan. Saya ingat, jika menelepon operator sekitar pukul 08.00 WIB, maka pada siang hari, teknisi sudah datang untuk menangani keluhan. Hari itu juga, saya jadi tahu solusi untuk mengatasi telepon rumah yang disambar petir.


Sekarang, ketika internet sudah masuk ke pemukiman, saya melihat layanan IndiHome terus berinovasi.  Dengan pencapaian hingga 8,7 juta pelanggan hingga Maret 2022, yaitu pertumbuhannya meningkat 7,2% dibandingkan tahun lalu, IndiHome terus bergerak sebagai provider internet yang peduli pada kebutuhan masyarakat. 


IndiHome merambah pemukiman penduduk


Melalui kabar yang tersebar di dunia maya, saya menemukan kalau IndiHome memiliki program yang berorientasi pada layanan pengguna, serta meningkatkan kecepatan internet. Tujuannya agar pelanggan semakin mudah mengakses informasi literasi digital masa kini, supaya mereka tetap mampu berproduktivitas. 


Adapun inovasi yang dilakukan IndiHome, yaitu :


Promo 50% dari IndiHome

Cukup dengan biaya Rp 200.000,00-an perbulan serta biaya pemasangan terjangkau, IndiHome memberikan fasilitas kecepatan internet 30 Mbps dengan bonus nelpon 50 menit. Dengan promo ini, pelanggan bisa menjelajahi internet sekaligus menambah wawasan melalui  sarana literasi digital masa kini.


Internet Ngebut

IndiHome memperkenalkan Higher Speed Same Price (HSSP), yaitu program yang ditujukan untuk pelanggan setia, agar dapat menikmati penyesuaian kecepatan internet ngebut. IndiHome membebaskan biaya tambahan untuk program ini.


IndiHome juga telah mampu mencapai rata-rata latency sebesar 2.0 mili seconds (ms). Fungsi dari latensi adalah menjelaskan ukuran waktu yang diperlukan untuk pengiriman data dari sumber kepada tujuannya. Latency diukur dalam mili seconds, artinya semakin kecil nilai angka, semakin cepat waktu pengiriman data.


Fasilitas Kabel Bawah Laut Jasuka Milik IndiHome

Kabel ini sudah menggunakan fiber optik untuk memuat berbagai data digital mulai dari email, video, youtube, lagu yang sedang diputar, serta data virtual lainnya.


Kabel optik lebih tahan lama dalam kondisi cuaca apapun, termasuk badai petir dan gangguan elektromagnetik, dibandingkan dengan penggunaan kabel tembaga.  Jadi, aman dan tidak perlu kuatir dengan sambaran petir seperti telepon kabel dulu.


Tujuan dari pemasangan kabel bawah laut ini adalah memuat kapasitas yang lebih besar, yaitu empat kanal 4G dengan kemampuan 16 kali lipat dari kemampuan konvensional.


Melalui kabel optik ini, diharapkan jaringan internet dan jaringan komunikasi kabel laut yang terbentang dari P. Jawa, Sumatera, Kalimantan, ruas Batam - Pontianak dapat berkembang pesat.


IndiHome dan Aset Futuristik NFT dan Blockchain

NFT dan jaringan blockchain sekarang telah menjadi perbincangan  di seluruh dunia, mengingat aset digital ini bisa menjadi sumber pundi-pundi baru. Keuntungan yang diperoleh cukup menggiurkan, berlipat ganda dari penghasilan yang diperoleh di dunia nyata.


Mengingat masa peluncurannya yang lebih tua daripada umur jagung, tidak sedikit yang meragukan eksistensi aset digital ini. Warga masih banyak yang mempertanyakan, apakah NFT dan blockchain cukup menjanjikan sebagai investasi?


Ataukah ini cuma kegembiraan sesaat yang berbuntut kerugian bagi orang yang sudah mengoleksinya?


Kita tidak pernah tahu, karena pembuktiannya masih membutuhkan waktu panjang di masa depan. Sambil menunggu dan mengamati perkembangan NFT dan blockchain, tidak ada salahnya jika kita belajar tentang cara mengelola aset digital. Jadi, ketika ada kesempatan untuk berinvestasi, kita tidak ragu lagi mengambil keputusan karena sudah memiliki pengetahuan mumpuni.


Bersama IndiHome dan paket internet cepat, kita dapat menjelajahi dunia maya untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai NFT dan blockchain.



Referensi :

1. 8 Selebritas Dunia yang Ikut Terjun ke Dunia NFT dan Metaverse

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/01/07/082655820/8-selebritas-dunia-yang-ikut-terjun-ke-dunia-nft-dan-metaverse?page=all


2. Mengenal Kabel Bawah Laut Jasuka Milik IndiHome Terpanjang di Dunia.

https://teknologi.bisnis.com/read/20210921/84/1444804/mengenal-kabel-bawah-laut-jasuka-milik-indihome-terpanjang-di-dunia


3. Gambar diedit oleh Canva

Postingan populer dari blog ini

Konservasi Hutan untuk Ekonomi Hijau bersama APRIL Group

Gerakan ekonomi hijau atau Green Ekonomy mulai disosialisaikan oleh United Nation Environment Program (UNEP) pada tahun 2008. Konsep ini menitikberatkan pada kegiatan ekonomi untuk kemajuan negara, dengan memperoleh keuntungan bersama antara produsen dan konsumen, tanpa merusak lingkungan. Salah satu lingkungan yang dipantau adalah hutan. Sebagai salah satu pabrik pulp dan kertas terbesar di dunia,  pengalaman APRIL Group , melalui anak perusahaannya PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia, dapat menjadi referensi untuk pelestarian lingkungan. Perusahaan tetap konsisten mengelola pabrik, tanpa mengabaikan alam, bahkan  melalui program APRIL2030 , ikut meningkatkan  kesejahtearaan masyarakat  dan turut mengurangi emisi karbon . Yuk, kita simak aktivitas ekonomi hijau bersama perusahaan ini. Ekonomi Hijau untuk Menjaga Keanekaragaman Hayati  Sumber : Pixabay  Konservasi Hutan untuk Mencegah Deforestasi Setiap tahun, perusah...

Prioritaskan Kesehatan Mata Sebagai Investasi Seumur Hidup

Kaca mata identik dengan orang tua dan kakek nenek lansia. Penglihatan yang mulai mengabur karena faktor usia ataupun penyakit, membuat para warga senior banyak yang bermata empat. Namun, apa jadinya kalau anak-anak sudah menggunakan kaca mata? Berkaca mata sejak usia 12 tahun, saya paham bagaimana risihnya dulu pertama kali memakai benda bening berbingkai ini. Saat masuk ke kelas, ada beragam tatapan dari teman-teman, mulai dari yang bingung, merasa kasihan, sampai yang meledek.  "Ih, seperti Betet!" Begitu gurauan seorang anak diiringi senyum geli. Hah, Betet? Sejak kapan ada burung Betet yang memakai kaca mata.  Cerita beginian cuma ada di kisah dongeng. Terlalu berlebihan. Candaannya diabaikan saja Waktu itu,  bukan perkara mudah menjadi penderita rabun jauh atau miopia. Apalagi di sekolah saya tidak banyak anak yang memakai kaca mata. Kalau kita beda sendiri, jadi kelihatan aneh.  Padahal, siapa juga yang mau terkena rabun jauh? Walaupun risih, keluhan mat...

Ketika Konten Blog Menggeser Sistem Marketing Jadul

Dahulu kala ketika internet belum semasif sekarang, rumah sering didatangi Mbak-mbak atau Mas-mas  berpenampilan menarik. Dengan senyum menawan, mereka mengulurkan tangan menawarkan produk dari perusahaannya. "Maaf, mengganggu sebentar. Mari lihat dulu sampel produk kami dari perusahaan XYZ." Begitu mereka biasanya memperkenalkan diri. Mayoritas pemilik rumah langsung menggeleng sambil meneruskan aktivitasnya. Sebagian lagi acuh sembari mengalihkan perhatian. Ada juga yang masuk ke rumah dan menutup pintu. Respon para salesman tersebut pun beragam. Beberapa orang dengan sopan berlalu dari rumah, tapi ada pula yang gigih terus mendesak calon konsumen.  Walaupun upayanya nihil karena tetap dicuekin. Saat dulu masih kanak-kanak, saya pernah bertanya pada orang tua. Kenapa tidak membeli produk dari mereka? Kasihan sudah berjalan jauh, terpapar sengatan sinar matahari pula. Mereka pun sering diacuhkan orang, bahkan untuk salesgirl beresiko digodain pria iseng. Jawaban orang tua ...