Kaca mata identik dengan orang tua dan kakek nenek lansia. Penglihatan yang mulai mengabur karena faktor usia ataupun penyakit, membuat para warga senior banyak yang bermata empat.
Namun, apa jadinya kalau anak-anak sudah menggunakan kaca mata?
Berkaca mata sejak usia 12 tahun, saya paham bagaimana risihnya dulu pertama kali memakai benda bening berbingkai ini. Saat masuk ke kelas, ada beragam tatapan dari teman-teman, mulai dari yang bingung, merasa kasihan, sampai yang meledek.
"Ih, seperti Betet!" Begitu gurauan seorang anak diiringi senyum geli.
Hah, Betet? Sejak kapan ada burung Betet yang memakai kaca mata. Cerita beginian cuma ada di kisah dongeng. Terlalu berlebihan. Candaannya diabaikan saja
Waktu itu, bukan perkara mudah menjadi penderita rabun jauh atau miopia. Apalagi di sekolah saya tidak banyak anak yang memakai kaca mata. Kalau kita beda sendiri, jadi kelihatan aneh. Padahal, siapa juga yang mau terkena rabun jauh?
Walaupun risih, keluhan mata tidak boleh diabaikan. Rabun jauh jika dibiarkan, kelak akan mengganggu perfoma belajar di sekolah. Cepat atau lambat, penglihatan ke papan tulis akan mengabur. Akibatnya, saya akan kesulitan mengikuti pelajaran dengan baik.
Gangguan mata sebenarnya sudah lama saya ketahui. Karena cemas bakalan disuruh memakai kacamata, ya didiamkan saja. Namun, sesuatu yang buruk cepat atau lambat biasanya segera terbongkar. Karena diadakan pemeriksaan mata di sekolah, akhirnya orang tua tahu permasalahan saya.
Kacamata dengan lensa sebelah kanan minus empat mulai menjadi teman setia . Waktu itu, mata sebelah kiri masih minus nol. Namun, kira-kira setahun kemudian si kiri ikutan bermasalah dan mulai kabur melihat ke papan tulis. Setelah diperiksa, ternyata ada gangguan dan harus dipasang lensa minus satu.
Sebenarnya, dulu ada dua solusi untuk mengatasi masalah mata saya, yaitu kaca mata dan lensa kontak. Hanya saja, karena usia yang masih terlalu muda, dokter menyarankan agar saya memakai kaca mata. Lensa kontak terlalu beresiko untuk anak-anak yang belum paham higienis dan kedisiplinan pemakaian lensa kontak.
Yap, akhirnya kacamata menjadi pilihan terbaik mengatasi rabun jauh. Walaupun sempat ada yang meledek, biarkan saja. Si peledek pun cuma bertahan selama beberapa hari. Setelah itu dia bosan dan akhirnya diam sendiri.
Mengatasi rabun jauh lebih penting daripada mendengarkan omongan orang lain. Kebayang, kan, bagaimana sulitnya kita bergerak dan beraktivitas dengan pemandangan yang seperti rata semua. Kita bahkan kesulitan mengenali orang-orang dengan jarak tertentu.
Banyak mitos yang beredar tentang rabun jauh. Dulu, saya berpikir penyebab utama gangguan ini adalah kebiasaan buruk sehari-hari. Saya memang sering membaca buku di tempat dengan penerangan minim, menulis berjarak kurang dari 30 cm, menonton televisi terlalu dekat, hingga malas makan sayuran.
Begitulah mitos yang bereda di masyarakat, hingga kemudian saya tahu rabun jauh tidak sesederhana informasi tersebut.
Jadi, apa penyebab miopia pada anak?
Beragam Masalah Gangguan Mata
Sebelum membahas miopia pada anak, yuk lihat dulu anatomi mata berikut. Miopia hanya salah satu masalah gangguan mata. Kelainan reflaksi pada mata menyebabkan masalah penglihatan.
Pengertian kelainan reflaksi adalah gangguan pada mata karena cahaya yang masuk melalui lensa mata, tak fokus pada retina. Akibatnya penderita tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang berada di depannya
Anatomi mata
Rabun dekat, rabun jauh, mata silinder, mata tua, serta mata tua disebabkan oleh masalah pada lensa mata. Lensa berfungsi untuk mengatur sinar yang masuk, agar sinar jatuh fokus pada bintik kuning retina.
Lensa mata penting untuk menentukan kualitas penglihatan seseorang. Jika muncul gangguan pada lensa mata, maka seseorang akan sulit melihat benda-benda dari jarak jauh atau dekat, tergantung kelainan pada lensa.
Mata normal
Apa saja jenis-jenis kelainan reflaksi mata?
Kelainan Reflaksi Mata
Gangguan pada mata sangat mengganggu penderitanya dalam beraktivitas sehari-hari. Pandangan mata mereka kabur dan tidak jelas ketika melihat objek pada jarak tertentu. Jika tidak ditangani segera gangguan ini bisa membahayakan bukan hanya penderita, tapi juga orang lain.
Bayangkan saja orang yang tidak bisa melihat jelas harus menyetir kendaraan. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, bukan hanya dia sendiri yang terluka, tapi orang-orang lain yang berada di seputaran lalu-lintas. Oleh sebab itu penting sekali memikirkan gangguan reflaksi mata untuk keselamatan bersama.
Inilah gangguan reflaksi mata yang sebaiknya segera ditangani.
Rabun jauh atau mata minus (miopia)
Miopia disebabkan oleh bola mata yang terlalu panjang cahaya. Akibatnya, sinar dari benda yang masuk ke dalam bola mata tidak fokus tepat pada retina, tapi hanya sampai di depannya.
Bayangan yang tidak sampai tepat di retina menyebabkan tampilan benda jarak jauh menjadi kabur. Sebaliknya, objek yang berjarak dekat tampilannya lebih jelas pada penderita miopia.
Rabun dekat (hipermetropia)
Silinder (Astigmatisma)
Mata tua (Presbiopi)
Keluhan penderita mata tua (presbiopi) berawal dari pandangan yang kabur dan sulit fokus saat melihat objek pada jarak dekat, termasuk membaca buku berhuruf kecil. Selain kesulitan fokus, mata pun sering menyimpit, lelah, dan berair.
Usia adalah faktor penyebab gangguan presbiopi, yaitu rentang 44 - 46 tahun. seiring bertambahnya umur, kelenturan lensa mata semakin berkurang, hingga lensa menjadi keras dan kurang elastis. Kemudian, otot-otot mata ikut melemah dan mengakibatkan sulit mengenali benda berjarak dekat.
Gangguan mata tua dapat terjadi pada usia di bawah 40 tahun, atau disebut presbiopi prematur. Ada beberapa faktor penyebab presbiopi prematur, yaitu :
- Mengkonsumsi obat
Orang yang mengkonsumsi obat-obatan, seperti antihistamin (meredakan reaksi akibat alergi), antidepresan (berfungsi untuk mengatasi depresi), serta diuretik (membersihkan kelebihan garam dan air dari dalam tubuh), lebih beresiko mengalami presbiopi prematur.
- Pengidap penyakit tertentu
Penyakit-penyakit seperti diabetes, multiple sclerosis, serta penyakit jantung dan pembuluh darah, akan meningkatkan resiko presbiopi prematur.
Umumnya untuk mengatasi masalah presbiopi, orang memakai kaca mata ataupun lensa kontak. Sekarang pembedahan pun bisa digunakan sebagai pengobatan mata tua.
Sekarang sudah ada teknologi untuk mengatasi gangguan reflaksi yang diuraikan di atas, yaitu dengan metode Lasik. Hanya saja, anak-anak di bawah usia 18 tahun, sebaiknya menunda penggunaan metode ini.
Alasannya sederhana. Pertumbuhan bola mata berhenti sampai usia 18 tahun. Jika dilakukan sebelum usia ini, maka ada kemungkinan pertumbuhan bola mata tidak stabil. Atau terjadi perubahan ukuran bola mata.
Lasik hanya boleh dilakukan sekali seumur hidup. Jadi jika terjadi perubahan ukuran bola mata setelah pembedahan lasik, maka penderita tidak boleh lagi menggunakan metode ini. Mereka akan kembali ke kaca mata atau lensa kontak. Sayang, kan, kesempatan memperbaiki penglihatan lenyap seperti asap.
Jadi untuk yang berusia muda, sebaiknya sabarlah menunggu hingga usia mencukupi. Sebelum mencapai usia minimal, kaca mata atau lensa kontak adalah benda yang tepat mengatasi kelainan reflaksi.
Penanganan Kelainan Reflaksi Mata
PRK (Photoreactive Keratectomy)
Femto Lasik
ReLex Smile (Refractive Lenticulu Extraction - Small Incision Lenticule Extraction)
Metode Pembedahan ReLex Smile
Serba-serbi Lasik
@ Syarat untuk pembedahan Lasik:
@ Prosedur Pre Lasik
@ Larangan setelah lasik
Proses Lasik memang cepat. Mulai dari pemeriksaan awal hingga pembedahannya berlangsung kilat. Hanya saja, untuk proses pemulihannya butuh waktu dan kedisiplinan dari pasien.
Ada beberapa larangan yang harus dipatuhi selama masa pemulihan. Waktu pemulihannya nggak lama dan relatif singkat, hanya dua minggu untuk manfaat penglihatan seumur hidup.
Setelah pembedahan, pasien dilarang mengucek-ucek mata meskipun ada yang yang terasa mengganjal di kornea. Untuk mencegah tindakan spontan dari pasien, rumah sakit akan menyediakan kacamata pelindung agar penderita selalu ingat jangan menyentuh dulu bola matanya.
Mereka juga dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas berat, seperti olah raga bela diri atau kegiatan ekstrem lainnya. Diharapkan agar pasien hanya melakukan aktivitas ringan, agar proses pemulihan bisa berlangsung sempurna
Pasien harus disiplin menjaga area sekitar mata selama lebih kurang dua minggu. Mereka tidak boleh menggunakan sabun, shampo atau kosmetik selama rentang waktu tersebut. Area sekitar mata juga dihindari dari percikan air.
Ribet? Mungkin iya, tapi kan nggak lama. Bandingkan saja dengan manfaat yang diperoleh pasien. Tidak ada lagi kaca mata dan lensa kontak seumur hidup.
National Lasik Center (NLC)
Alasan Memilih NLC
Katarak
Selain kelainan reflaksi, katarak adalah gangguan pada lensa bola mata yang sangat menganggug. Penyakit ini menyebabkan bola mata buram dan keruh, serta beresiko mengalami kebutaan. Katarak menyerupai noda yang menutup lensa, sehingga penglihatan penderita menjadi kabur.
Secara global, menurut laporan dari World Report on Vision sekitar 2,2 miliar penduduk dunia. mengalami masalah penglihatan dan/atau kebutaan. Dari jumlah tersebut, sebenarnya sekitar 1 miliar penduduk masih bisa dicegah apabila cepat ditangani.
Di Indonesia, berdasarkan data dari Survey Kebutaan Rapid Assesment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014 -2016 Kemenkes, dari penduduk berusia 50 tahun ke atas tercatat angka kebutaan mencapai 3%. Dari angka tersebut, sebanyak 81% disebabkan oleh katarak.
Sumber : Kemenkes RI
Menurut dr. Aldiana Halim, Perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis MataIndonesia (Perdami), penanganan penderita katarak efektif melalui operasi. Peluang mereka dapat melihat kembali cukup besar. Hasil pembedahan pun tidak menimbulkan komplikasi lain.
Penanganan katarak sekarang sudah tersedia di banyak pusat kesehatan, salah satunya adalah Klinik Matamu (KMU). Berlokasi di beberapa kota, yaituGresik, Lamongan, Madura, dan Sidoarjo, Klinik/Rumah Sakit mata ini menangani pemeriksaan mata, konsul dokter mata, hingga operasi katarak. Untuk mempermudah akses pasien memperoleh informasi, KMU menyediakan layanan konsultasi online dan offline.
Bagaimana Fasilitas dan Klinik Mata KMU
# Dokter Unggulan
Klinik menyediakan dokter-dokter spesialis mata profesional dan berpengalaman dalam mengoperasi 43.000 pasien katarak dan 400 ribu kasus kesehatan mata.
# Menyediakan Perawatan Khusus
Kalau berbelanja ada istilah one stop shopping, maka di KMU ada One Stop Solution yang berfungsi sebagai "One Day Care". Pasien yang menderita katarak dan gangguan mata lainnya tak perlu datang berulang kali. Layanan klinik lengkap 1 atap tanpa rawat inap.
# Menggunakan Teknologi Canggih
KMU sudah menyedia fasilitas peralatan medis modern dengan teknologi terdepan. Dengan fasilitas ini pasien memperoleh ketepatan diagnosa dan akurasi dokter menangani masalah kesehatan mata.
# Pusat Edukasi bagi tenaga Medis Kesehatan Mata
Sudah lebih dari 200 dokter mata dan ratusan tenaga medis lainnya mendapatkan pendidikan dan training di KMU. Materinya berkaitan dengan masalah kesehatan mata dan pengaplikasian teknologi terbaru.
# Berpengalaman dan Terpercaya
Telah berdiri sejak 2010, para dokter yang bertugas di klinik mata KMU dipercaya sebagai pembicara atau narasumber pada berbagai seminar atau workshop terkait masalah kesehatan mata.
# Aktif berkegiatan sosial
Klinik mata KMU aktif mengulurkan bantuan pada masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan mata. Aktivitas sosial klinik terutama ditujukan pada warga yang membutuhkan fasilitas kesehatan mata, seperti pembagian kacamata bagi siswa, operasi katarak gratis, hingga skrining gratis.
Jaringan Mata KMU
KMU sudah memiliki fasilitas mumpuni dan sumber daya manusia yang berpengalaman menangani pasien. Pelayan untuk kesehatan masyarakat ini ini terbukti dari jejaring KMU yang telah melebar ke berbagai lokasi.
@ 5 KMU Eye Hospital dan Klinik
@ 14 Eyelink Hospital Partner
@Lebih 90 orang dokter spesialis mata
@ Lebih 900 edukasi dokter mata
@ Sudah membagikan lebih 1753 kacamata gratis
@ Telah menangani lebih dari 5984 operasi katarak gratis.
Layanan Klinik Mata yang Tersedia
Secara garis besar, ada dua penanganan masalah mata yang ditangani KMU, yaitu :
- Reflaksi
- Katarak
Konsultasi Dokter Mata
Pencegahan lebih baik dari pengobatan juga berlaku untuk kesehatan mata. Deteksi dini penting untuk mengetahui dengan tepat jika ada masalah yang mulai muncul pada mata. Mencegah berarti peluang sembuh besar, daripada hanya mengharapkan pengobatan yang umumnya menghabiskan waktu dan tarif lebih maksimal.
Sekarang konsultasi kesehatan mata tidak perlu repot-repot lagi pergi ke rumah sakit. Kita sudah bisa bertanya dan berkonsultasi secara online. Lumayan kan, bisa menghemat waktu dan biaya perjalanan. Di manapun, sesibuk apapun kita tetap bisa memperoleh informasi tentang kesehatan mata langsung dari dokter spesialis.
Konsultasi kesehatan mata ini dapat dilakukan dengan mengklik link dokter mata ini, dan pasien langsung terhubung melalui dua cara :
Chat WA (Whatapp)
Setelah terhubung ke websitenya, pilihlah konsultasi melalui WA. Selanjutnya klik chat box dan ikuti petunjuk.
Via Zoom - Eyetalk
Melalui metode konsultasi ini, pasien bisa berkonsultasi menggunakan aplikasi Zoom. Di website, pasien hanya perlu rutin memantau jadwal Eyetalk dan langsung registrasi. Selanjutnya, link Zoom akan dikirim melalui email.
Kita bisa segera mengosongkan waktu untuk ikut konsultasi langsung bersama pakarnya.
Kesehatan Mata sebagai Investasi masa Depan
- https://youtube.com/KlinikMataKMU
- https://youtube.com/NationalLasikCenter
- http://kmu.id
- https://nationallasikcenter.id
- Katarak Penyebab Terbanyak Gangguan Penglihatan di Indonesia, https://www.kemkes.go.id/article/view/20100600004/katarak-penyebab-terbanyak-kebutaan.html#
- Myopia (Nearsightednees) in Children and Teens, https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/eyes/Pages/Myopia-
Saya mulai memakai kacamata di usia 13 tahun. Berawal dari kebiasaan buruk asyik membaca meski mata dalam keadaan lelah nyatanya menjadi pintu pertama yang mengantarkan saya menjadi penderita miopia dan astigmatisme. Kini setelah lebih dari 20 tahun berlalu, kacamata sudah jadi addict tersendiri bagi saya. Saya tak bisa lepas dari kacamata, apalagi dengan minus dan silinder yang terus bertambah.
BalasHapusBenar, Mbak, nggak pakai kacamata seperti ada yang kurang. Benda ini seperti sudah menyatu pada diri kita.
HapusLasik jadi solusi mungkin ya Mbak agar tidak tergantung dengan yang namanya kacamata. Memang memakai kacamata itu sungguh mengganggu, belum lagi kalau pakai masker, aduhaaaai berembun deh. Bung tabung dulu untuk melakukan tindakan lasik ini euy
BalasHapusBenar, Mbak, kalau nggak terbiasa dengan kacamata, Lasik bisa jadi solusi tepat.
HapusBuat pemakai.kacamata pastinya mupeng bs lasik ya
BalasHapusTinggal tentukan aja klinik yy sesuai dan budget nya masuk apa ndak.
Makasi infonya ya
Sama-sama, Mbak.
HapusMencegah lebih baik drpd mengobati
BalasHapusMata adlh jendela dunia
Jadi sudah seharusny kita menjagany
Setuju, Mbak, terutama untuk yang matanya masih sehat. Jangan abai menjaga kesehatannya.
HapusImpian yang masih tertunda. Ingin bisa Lasik agar mata kembali normal dan melihat tanpa bantuan
BalasHapusMudah-mudahan suatu hari nanti tercapai ya, Mbak. Amin.
HapusKesehatan mata sangat penting, karena mata adalah aset yang membuat kita bisa melihat dunia. Subhanallah harus bersyukur dengan nikmat melihat yang Allah beri.
BalasHapusOh ya mbaa, itu metode lasik sangat menjawab kebutuhan teman-teman yang memiliki masalah penglihatan tapi tidak mau memakai alat bantu seperti kacamata yaa mba, keren sekali. Semakin canggih saja dunia medis.
Iya, Mbak, ada berbagai cara untuk memperbaiki penglihatan sekarang. Sekarang pilihannya kembali pada kita.
HapusKalau aku emang daridulu pengen lasik, karena minus dari tahun ke tahun makin nambaah aja huhu sedihh gamau makin tebell aja kacamatanyaa :((
BalasHapusSemoga ada rezeki buat lasik hihi
Semoga terealisasi impiannya suatu hari nanti, Mbak.
HapusNational Lasik Center bisa jadi solusi untuk pengguna kacamata bisa bebas melihat dunia tanpa kacamata ya mba
BalasHapusBenar, Mbak
Hapusmembaca ini menjadi mengingatkan saya untuk terus menjaga mata, mengingat saya setahunan ini selalu bekerja dengan laptop, harus dijaga banget matanya agar tetap sehat, dan wajib check up sepertinya ya agar mata kita tetap aman dan pastinya juga wajib mencari klinik yang snagat aman dan terpercaya. bisa jadi rekomendasi saya mba untuk konsultasi agar mata saya tetap sehat, aamiin
BalasHapusIya, Mbak, sekarang saya pun rutin bekerja pakai laptop atau hape. Duh, mata rasanya agak perih. Dulu pernah ke dolter mata dan ada saran penting. Kata dokternya, istirahatkan mata dari gadget setiap 20 menit.
Hapussolusi banget ya ini, National lasik centre dan pake kacamata ndak takut diledek lagi 😇
BalasHapusHahaha, iya, Mbak.
HapusKesehatan mata itu penting untuk dijaga
BalasHapusDari mana kita bisa menjalani kehidupan kita ya mbak
Benar, Mbak, agar kita pun bisa terus nge-blog :D
Hapussomeday ingin coba lasik, tetapi biayanya lumayan juga ya, nabung dulu untuk bisa lasik, ga ingin semakin tebal kaca matanya, capek juga pakai yang tebal
BalasHapusMudah-mudahan tercapai suatu hari nanti ya, Mbak.
HapusJadi ingat Kakakku yang sudah pake kacamata dari SMA.
BalasHapusSenasib kami, Mbak.
HapusSetuju sekali kak, kesehatan Mata memang sangat Penting bagi semua orang ya kak, Maka dari itu harus selalu Kita jaga
BalasHapusBenar, Kak, apalagi kita yang sering pakai gadget untuk ngeblog. Tetaplah jaga mata supaya sehat.
HapusJadi solusi banget ya..dengan lasik maka kondisi mata yang kurang baik bisa terbantu untuk tanpa kacamata. Bener sih, aku juga risih banget pertama kali pakai kacamata. Sedih.. Kalo anak sekarang, bilangnya dibully.. Tapi memang kalo dicuekin aja, lama-lama ilang sendiri sih..
BalasHapusHahaha, iya, capek sendiri dia.
HapusMetode lasik sangat membantu mereka yang minusnya sudah sangat tinggi ya mba
BalasHapusDi atas minus 1, Mbak. Minus belum terlalu tinggi pun bisa di-Lasik.
HapusTernyata pakai kacamata di usia 12 tahun cukup mengganggu ya Moms. Tapi daripada ga pakai bakal lbh parah lagi. Jenis kelainan mata juga ada banyak. Beberapa hrs dioperasi, pakai kacamata dan ada yang bisa dilasik juga. Aku pgn lasik tapi masih takut euy
BalasHapusSaya pun masih betah berkaca mata ria, Mbak. Udah jadi kebiasaan.
HapusJaman sekarang harus memprioritaskan kesehatan krena mahal harganya dan emang harus punya sik
BalasHapus