Langsung ke konten utama

Menjalin Komunikasi Bertetangga Bersama Paket Internet Cepat


Paket Internet Cepat


Hidup bertetangga itu unik. Kalau sudah akrab, kita sering mengobrol tentang topik receh dengan mereka. Pinjam meminjam keperluan rumah, seperti panci dan kuali, sudah biasa. Kedekatannya lebih daripada dengan sepupu, apalagi jika telah saling mengenal selama bertahun-tahun. Namun, kita pun bisa berselisih paham dengan tetangga.

 

Tren sekarang, mayoritas lingkungan bertetangga tidak selalu akrab, terutama di kota-kota besar. Penyebabnya, warga sudah lebih individualis dan sibuk dengan aktivitas masing-masing. Rumah hanya tempat singgah, tetangga cuma orang-orang yang kebetulan tinggal berdekatan. Mereka jarang bertegur sapa, apalagi saling mengenal. Kebanyakan begitu karakter masyarakat saat ini.

 

Akan tetapi, situasinya berlainan dengan tempat pemukiman saya. Meski berlokasi di dalam salah satu kota terbesar di tanah air, perumahan tempat saya tinggal agak berbeda. Walaupun berasal dari berbagai latar belakang, warganya masih menjaga kekerabatan antar tetangga. Di sini, ada sekitar seratus kepala keluarga bermukim dan mayoritas saling mengenal.

 

Komunitas penghuninya terbentuk bukan karena kewajiban dari RT atau RW, tapi gagasan mandiri penghuni perumahan.  Mulai dari pengadaan petugas sekuriti, perkumpulan marga (mayoritas berasal dari suku bermarga), petugas kebersihan, hingga urusan bisnis pun dibentuk bersama dari warga untuk warga.

 

Di sini, Kepling (kepala lingkungan) tidak bergerak sendiri.  Penghuni kompleks proaktif menyampaikan aspirasinya. Melalui grup WA, ada inisiatif untuk mendiskusikan berbagai permasalahan yang muncul di sekitar pemukiman, termasuk tanya jawab. Jika punya keluhan bisa chat di grup. Semua problem dibicarakan bersama untuk ditemukan solusinya.

 

Ada berbagai fasilitas bersama yang dibangun melalui dana gotong-royong. Mulai dari perbaikan jalan rusak, perangkat CCTV, hingga pengutipan iuran sekuriti dan sampah, semua dibicarakan bersama.  Jika ada yang meninggal dunia, warga kompak melayat.  Kabar maling tertangkap hingga ular menyasar ke rumah penduduk, semua melintas di grup WA.

 

Berita-berita tersebut tidak hanya diperbincangkan melalui dunia maya, tapi juga di alam nyata.  Topik-topik tersebut bisa menjadi sumber obrolan warga.  Biasanya sore hari saat semua tugas rumah telah selesai, banyak kumpulan ibu yang  mengobrol sambil menemani anak bermain.

 

Berbagi Cerita antara Tetangga

Sumber : Canva

 

Intinya, penghuni perumahan bahu membahu dan berkomunikasi mengatasi setiap problem yang muncul di lingkungan. Jadi, walaupun kami penduduk kota besar, bukan berarti berkarakter individualis. Kerjasama tetap dibutuhkan agar pemukiman senantiasa aman terkendali.

 

Ada satu peristiwa agak menyeramkan yang pernah terjadi di kompleks ini.  Beberapa tahun yang lalu, pos penjagaan satpam diserang gerombolan remaja tak dikenal. Menurut kabar yang beredar, gerombolan tersebut merupakan bagian dari gank motor. Akan tetapi, sebagian lagi berpendapat kalau gerombolan itu hanya sekumpulan remaja punk.

 

Dari mana asal muasal perusuh itu, tidak terlalu penting.  Satu hal yang pasti, gerombolan remaja itu benar-benar sadis dan mendesak mau masuk ke kompleks. Mereka ingin merusak rumah-rumah warga.

 

Berhasilkah mereka? Oops, tunggu dulu. Nggak segampang itu menerobos rumah orang lain.

 

Gerombolan yang notabene anak-anak abegeh itu mungkin kurang riset. Sebelum menyerang seharusnya mereka mencari tahu terlebih dahulu, siapa saja yang tinggal di dalam kompleks? Dengan situasi perumahan demikian, kira-kira berhasilkah penyerbuan mereka? Jangan cuma berani melempar batu merusak pemukiman warga.

 

Mereka tidak tahu, banyak tetangga saya yang berasal dari kepolisian. Mulai dari petugas baru hingga yang sudah memiliki jabatan mumpuni, bermukim di dalam kompleks. Mereka merupakan orang-orang yang terlatih menghadapi situasi genting dan huru-hara.

 

Gimana nasib perusuh kemudian? Penyerangan gerombolan tidak berlangsung lama. Para bapak kepolisian, dibantu warga setempat, mengeroyok balik perusuh tak bertanggung jawab. Anak-anak remaja yang cuma modal nekat, langsung tiarap dan menyerah tanpa syarat.  

 

Nggak selesai sampai di situ, orang tua berandalan segera dipanggil.  Cukup ribet juga proses kesepakatan penyelesaiannya, tapi ampuh membuat anak-anak itu jera. Peristiwanya sudah terjadi bertahun-tahun lalu dan sampai hari ini mereka tidak pernah kembali.

 

Kejadian di atas membuat warga traumatis. Petugas keamanan sempat vakum selama beberapa bulan. Dari peristiwa tersebut, warga menjadi tahu kekurangan sistem keamanan kompleks.  Sekarang petugas keamanan sudah aktif kembali dengan sistem yang lebih baik.

 

Ya, begitulah tetangga di sini. Mereka saling bekerja sama dan mencari solusi dari masalah yang muncul. Semua upaya ini dilakukan demi menjaga ketentraman bersama.

 

Tetangga yang sefrekuensi boleh menjadi kawan akrab. Sayangnya, tidak semua bisa menjadi teman.  Terkadang situasi di lingkungan rumah berbeda dari yang kita diinginkan.  Begitu juga dengan relasi bertetangga. Ada saja konflik warna-warni yang bermunculan.

 

Saya pun pernah berbeda pendapat dengan tetangga. Kalau ada ketidakcocokan, biasanya saya introspeksi diri sendiri dulu.  Mungkin ada kesalahan yang perlu diperbaiki, seperti sikap atau tutur kata yang kurang tepat. Mungkin dia tersinggung atau merasa terganggu.  Kalau sudah menemukan letak kesalahannya, maka upayakan diperbaiki agar perselisihan tidak berlanjut.

 

Namun, ada juga tipe tetangga yang memang hobi mencari keributan. Walaupun kita sudah diam, dia tetap mau membuat kehebohan. Ada saja kekurangan kita yang bisa dijadikan topik perbincangan. Semua yang kita kerjakan salah. Pernah nggak ketemu yang beginian?

 

Tetangga Berdebat

Sumber : Canva

 

Kita sudah tenang dan berusaha memperbaiki diri, tapi masih tetap saja membuat persoalan. Terkadang omongannya seperti mengetuk gendang telinga dengan tempo cepat. Kalau sudah begini, mungkin telinga kita yang perlu sedikit ditebalkan.  Emosipun harus dikendalikan. Sekaligus, mohon ditambah kekuatan untuk menerima segala kritikan.

 

Tetangga merupakan arena latihan untuk bersosialisasi. Anggap saja kritikan mereka sebagai penguat  mental. Walau kadang mengesalkan, bertetangga membuat mental kita menjadi lebih tangguh. Bagaimana cara memperlakukan tetangga, biasanya seperti itu juga karakter asli seseorang.  Tangguh menghadapi tetangga, berarti tangguh juga di luaran. 

 

Walaupun penuh dengan suka duka, hidup bertetangga itu tetap asyik juga, kok. Saya sulit membayangkan tinggal di daerah sepi yang hanya dihuni beberapa rumah di sekitarnya.  Sejak kecil saya sudah terbiasa dengan lingkungan padat penduduk. Saling tolong menolong antar warga sudah lumrah. Tetangga memang seharusnya begitu, seperti keluarga sendiri. Jadi, sabarlah menghadapi tetangga yang rumit.

 


Manfaat Bersosialisasi dengan Tetangga

Bertetangga bukan sekedar 'say hello' setiap hari supaya nggak dibilang sombong. Kalau ada waktu luang, mengobrol lah dengan mereka. Selama berdampingan, sebaiknya saling menghormati tanpa mencampuri urusan pribadi. Walaupun akrab, tetap ada batasan antara kita dan keluarga orang lain.

 

Kita perlu menjaga hubungan harmonis selama bertetangga. Usahakan supaya tetap bisa hidup rukun dengan mereka. Kita rukun tinggal di sana, hati pun ikut tenteram. Kalau tidak?  Bayangkan saja, setiap hari kita akan melihat wajah orang yang mengesalkan.

 

Selain untuk ketentraman, ini beberapa manfaat bertetangga, seperti :


  • Saling Tolong Menolong

Ada nggak manusia yang bisa hidup sendirian?  Saya pernah mendengar cerita orang yang bisa mandiri karena panggilan tugas. Sebagai contoh, penjaga mercu suar yang biasa hidup seorang diri di pantai berkarang.

 

Akan tetapi, berapa banyak orang demikian?  Berapa lama pula dia sanggup bertahan?  Penjaga mercu suar pun ada masanya cuti tugas dan bergabung di masyarakat. Sejatinya, kita adalah mahluk sosial yang berkumpul bersama dengan orang lain.

 

Hidup bertetangga merupakan karakter dari mahluk sosial. Manusia sulit hidup sendirian. Sepi kalau cuma seorangan. Kita membutuhkan bantuan orang lain ketika ada masalah. Di lain waktu, mungkin kita membantu yang bermasalah.  Istilahnya, saling tolong menolong.


 

Tolong Menolong antara Tetangga

Sumber : Canva

 

·    Sumber Informasi Terpercaya

Punya tetangga dengan berbagai profesi itu bisa menjadi sumber informasi penting. Dengan mereka, kita bisa bertanya tentang berita yang dibutuhkan. Nggak khawatir hoaks, karena yang dibahas memang sudah menjadi profesi mereka.

 

Tetangga saya berasal dari berbagai profesi mulai dari pendidik, paramedis, ASN, pegawai swasta, pebisnis, hingga ibu rumah yang pandai memasak. Melalui mereka, saya bisa mempelajari banyak hal penting. Mereka pun orang-orang yang asyik diajak berdiskusi.

 

  • Menjaga Kesehatan Mental

Tetangga yang seru boleh menjadi teman mengobrol.  Dengan mereka, kita bisa memiliki wawasan yang lebih luas. Dari sudut pandang mereka, kita melihat permasalahan dengan kacamata yang lebih lebar.

 

Tahukah kalau sering mengobrol dan bersosialisasi bisa mencegah kepikunan? Ahli demensia (kepikunan) David Troxel mengatakan, otak manusia senang berkolaborasi. Artinya, otak jangan dibawa diam melamun di rumah. Berkumpul dan berdiskusi dengan orang lain membuat otak lebih aktif dan sehat. Otak demikian akan menurunkan resiko kepikunan.

 

Nah, ternyata bertetangga memberi beragam manfaat untuk kita. Yuk, kalau ada waktu senggang ajak tetangga mengobrol.  Kalau perlu sekalian beraktivitas bersama, misalnya berolahraga.  Selain sehat fisik, kita juga sehat secara mental.

 


Paket Internet Cepat untuk Menjalin Komunikasi dengan Tetangga

Walaupun tinggal berdekatan, paket internet cepat tetap dibutuhkan untuk menjaga komunikasi dengan tetangga.  Alasannya, kita nggak selalu bisa berkomunikasi tatap muka dengan mereka. Kalau terhalang oleh jarak, chat di ponsel bisa menjadi solusi.

 

Suatu hari, mungkin ada peristiwa yang mengharuskan kita menggunakan internet untuk berbicara dengan mereka.  Misalnya, pas tengah malam ketika kita mendengar suara mencurigakan di sekitar halaman rumah.  Jika takut keluar, kita bisa meminta bantuan tetangga untuk memantau dari kediaman mereka. Sekaligus kita pun bisa menghubungi sekuriti untuk memeriksa situasi.

 

Dalam situasi begini, paket internet cepat harus tersedia. Perlu jaringan internet mumpuni untuk menghubungi mereka. Jangan sampai pas suasana genting, eh, jaringannya ngadat pula. Kesal dan panik langsung berpadu seperti es campur. Oleh sebab itu, penting sekali menggunakan internet jalur kencang.

 

IndiHome dari Telkom Indonesia telah menyediakan solusi internet kencang bebas hambatan. Jaringan ngebut dan stabil untuk kebutuhan per anggota rumah tangga tersedia dengan harga terjangkau.

 

Umumnya, jaringan 10 - 20 Mbps sudah memenuhi syarat  internet kencang bagi satu orang. Dengan kecepatan demikian, pengguna sudah bisa, membuka chat, medsos, zoom, hingga memutar video. Nah, jika ada 4 orang dalam satu rumah dikalikan saja dengan angka tersebut.

 

IndiHome telah menyediakan internet berkecepatan sampai 300 Mbps. Kalau ukuran keluarga inti, ayah ibu beserta anak-anaknya, jaringan ini sudah bisa memenuhi kebutuhan sinyal super kencang. Pengguna mampu berselancar sepuasnya di dunia maya.

 

Menariknya lagi, IndiHome sudah diperlengkapi dengan fiber optik yang mampu mengtransfer data hingga 100 Mbps. Dengan kecepatan demikian, jaringan tetap stabil meskipun akses internet dilakukan secara bersamaan.

 

Apa lagi manfaat dari kabel optik?

 

Kabel fiber optik tidak menggunakan kabel tembaga atau kabel koaksikal.  Benda ini terbuat dari kaca atau plastik yang lebih tipis dari sehelai rambut. Karena tidak berbahan tembaga, kabelnya tahan terhadap gempuran cuaca buruk, seperti petir dan gangguan elektromagnetik lainnya. Jadi, tetap aman digunakan saat cuaca kurang bersahabat.

 

IndiHome di Perumahan

Sumber : Pixabay

 

Selain internet, ada juga penawaran layanan digital andalan lain, seperti televisi interaktif (IndiHome Televisi) dan telepon rumah. Layanan ini mempunyai fitur-fitur unggulan untuk kepuasan pengguna.

 

  • IndiHome Televisi

Bukan hanya sekedar tontonan di layar kaca, layanan televisi interaktif ini menyediakan fitur play, pause, dan rewind. Tujuannya agar pengguna bisa memutar ulang program televisi sesuai keinginan. Ingin mem-pause acara televisi karena mau mengambil cemilan ke dapur? Bisa!

 

Jangan khawatir jika ada kegiatan yang bersamaan dengan acara televisi favorit.  Melalui fitur TV Storage, pengguna dapat merekam acara favorit ke hard drive sampai durasi 600 menit.  Jika ada waktu luang, tinggal diputar sambil menikmati me time.

 

Ada lagi fitur TV on Demand dan Video on Demand yang bisa memutar program televisi beberapa hari yang lalu. Pingin menonton ulang film kemarin? Amanlah, bisa ditayangkan kembali. Intinya, pengguna boleh memilah-milih siaran dalam jangka waktu beberapa hari tertentu. 

 

  • Telepon

Telepon rumah pun menjadi layanan digital unggulan dari IndiHome.  Mencakup jangkauan lokal, interlokal, dan selular, pengguna memperoleh layanan telepon rumah bersuara jernih. Dengan harga hemat, silaturahmi dengan keluarga dan kerabat tetap terjalin erat.

 

Nah,Telkom Indonesia melalui IndiHome, telah menyediakan berbagai layanan Paket Internet Cepat untuk rumah.  Layanan digital ini bisa menjadi pilihan bagi pengguna untuk jaringan kencang dan stabil.  Dari rumah, kita pun bisa beraktivitas, menonton hiburan, hingga berkomunikasi dengan kerabat.

 


Paket Internet Cepat dan Jalinan Komunikasi Antara Tetangga

Bertetangga merupakan komunitas menarik. Kita bermukim dekat dengan mereka tanpa ikatan kekerabatan atau perencanaan terlebih dahulu. Lokasi rumah yang mempertemukan kita dengan tetangga.

 

Kita melihat ada beragam karakter unik pada mereka, mulai dari yang pendiam, cerewet, kepo dengan urusan orang lain, dan sebagainya. Namun, sebaiknya jangan cepat dulu menuding orang lain. Mungkin menurut tetangga, kita pun termasuk sosok unik. Hanya saja, mereka tidak pernah mengungkapkannya.

 

Saya dan keluarga sudah beberapa kali pindah rumah dan telah bertemu bermacam karakter orang. Di manapun kita menetap, selalu ada beragam cerita suka duka bertetangga.  Sekarang tinggal keluwesan kita menghadapi mereka dengan beragam sifat-sifatnya, termasuk yang unik.

 

Mengobrol, bertukar informasi, saling tolong menolong, merupakan upaya agar jalinan komunikasi dengan tetangga tetap terjalin akrab.  Jika kita jarang berada di rumah dengan alasan kesibukan, berkomunikasi dengan mereka dapat dilakukan melalui internet cepat yang mumpuni.

 

IndiHome bisa menjadi pilihan internet kencang dan stabil untuk bersosialisasi. Chat bersama tetangga, berbagi file atau video menarik antara warga, hingga zoom dengan petugas kelurahan, sekarang sudah dapat dilakukan dengan layanan digital.

 

Jadi, daripada mencari kekurangan tetangga, lebih baik fokus menjalin keakraban dengan mereka.

 

Yuk, segera memasang IndiHome di rumah agar komunikasi dengan tetangga tetap lancar.

 

Referensi :

·         20 Mbps untuk Berapa Orang?  Ini Penjelasan Detailnya. https://kumparan.com/how-to-tekno/20-mbps-untuk-berapa-orang-ini-penjelasan-detailnya

 How Depression and Dementia Related https://www.helpforalzheimersfamilies.com/learn/the-basics/alzheimers-faqs/depression-and-dementia/

 

 

Postingan populer dari blog ini

Konservasi Hutan untuk Ekonomi Hijau bersama APRIL Group

Gerakan ekonomi hijau atau Green Ekonomy mulai disosialisaikan oleh United Nation Environment Program (UNEP) pada tahun 2008. Konsep ini menitikberatkan pada kegiatan ekonomi untuk kemajuan negara, dengan memperoleh keuntungan bersama antara produsen dan konsumen, tanpa merusak lingkungan. Salah satu lingkungan yang dipantau adalah hutan. Sebagai salah satu pabrik pulp dan kertas terbesar di dunia,  pengalaman APRIL Group , melalui anak perusahaannya PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia, dapat menjadi referensi untuk pelestarian lingkungan. Perusahaan tetap konsisten mengelola pabrik, tanpa mengabaikan alam, bahkan  melalui program APRIL2030 , ikut meningkatkan  kesejahtearaan masyarakat  dan turut mengurangi emisi karbon . Yuk, kita simak aktivitas ekonomi hijau bersama perusahaan ini. Ekonomi Hijau untuk Menjaga Keanekaragaman Hayati  Sumber : Pixabay  Konservasi Hutan untuk Mencegah Deforestasi Setiap tahun, perusah...

Prioritaskan Kesehatan Mata Sebagai Investasi Seumur Hidup

Kaca mata identik dengan orang tua dan kakek nenek lansia. Penglihatan yang mulai mengabur karena faktor usia ataupun penyakit, membuat para warga senior banyak yang bermata empat. Namun, apa jadinya kalau anak-anak sudah menggunakan kaca mata? Berkaca mata sejak usia 12 tahun, saya paham bagaimana risihnya dulu pertama kali memakai benda bening berbingkai ini. Saat masuk ke kelas, ada beragam tatapan dari teman-teman, mulai dari yang bingung, merasa kasihan, sampai yang meledek.  "Ih, seperti Betet!" Begitu gurauan seorang anak diiringi senyum geli. Hah, Betet? Sejak kapan ada burung Betet yang memakai kaca mata.  Cerita beginian cuma ada di kisah dongeng. Terlalu berlebihan. Candaannya diabaikan saja Waktu itu,  bukan perkara mudah menjadi penderita rabun jauh atau miopia. Apalagi di sekolah saya tidak banyak anak yang memakai kaca mata. Kalau kita beda sendiri, jadi kelihatan aneh.  Padahal, siapa juga yang mau terkena rabun jauh? Walaupun risih, keluhan mat...

Ketika Konten Blog Menggeser Sistem Marketing Jadul

Dahulu kala ketika internet belum semasif sekarang, rumah sering didatangi Mbak-mbak atau Mas-mas  berpenampilan menarik. Dengan senyum menawan, mereka mengulurkan tangan menawarkan produk dari perusahaannya. "Maaf, mengganggu sebentar. Mari lihat dulu sampel produk kami dari perusahaan XYZ." Begitu mereka biasanya memperkenalkan diri. Mayoritas pemilik rumah langsung menggeleng sambil meneruskan aktivitasnya. Sebagian lagi acuh sembari mengalihkan perhatian. Ada juga yang masuk ke rumah dan menutup pintu. Respon para salesman tersebut pun beragam. Beberapa orang dengan sopan berlalu dari rumah, tapi ada pula yang gigih terus mendesak calon konsumen.  Walaupun upayanya nihil karena tetap dicuekin. Saat dulu masih kanak-kanak, saya pernah bertanya pada orang tua. Kenapa tidak membeli produk dari mereka? Kasihan sudah berjalan jauh, terpapar sengatan sinar matahari pula. Mereka pun sering diacuhkan orang, bahkan untuk salesgirl beresiko digodain pria iseng. Jawaban orang tua ...