Walaupun sering dipandang sebelah
mata dibandingkan konten visual, blog bisa menjadi media menulis untuk banyak
orang. Seperti catatan harian online, blog merupakan sarana untuk berbagi
pengalaman, opini, ataupun ilmu bagi pembaca internet.
Di tengah gempuran konten foto dan video, blog masih tetap eksis bertahan sebagai salah satu media online populer. Dikutip dari DemandMetric, tercatat sebanyak 59 % pemasar masih melihat peluang melalui blog.
Dari HubSpot diketahui, pada
tahun 2018 sebanyak 55 % pemasar masih menetapkan blog sebagai prioritas
pemasaran mereka. Blog tetap memiliki
gigi dalam digital marketing.
Daya tarik blog bukan hanya sebagai
media pemasaran, tapi juga berbagi pengalaman bagi para penggunanya. Setiap
orang memiliki cerita yang berbeda. Melalui blog penulis bisa berbagi kisah
unik. Banyak cerita menarik, bahkan kisah yang dulu kita pikir tak mungkin ada
pada media mainstream, sekarang bermunculan
di blog.
Saya pernah membaca seorang blogger
yang menulis permasalahan keluarga orang tuanya. Ada juga yang menuturkan tentang
pertengkarannya dengan pasangan.
Sementara yang lain berkisah mengenai suka duka hidup
berkekurangan. Suka duka, lho, bukan cuma
duka. Uniknya, kehidupan melarat tersebut dituturkan secara jenaka. Alih-alih kasihan, kita akan tergelak
membacanya.
Saya salut melihat orang yang
demikian berani membuka kehidupan pribadinya kepada publik. Terkadang berpikir,
apa mereka tidak malu kenangan kelam hidupnya menjadi konsumsi massa? Apalagi menjadi jejak digital di dunia maya. Namun,
mereka mungkin sudah memikirkan resikonya secara matang. Buktinya, bertahun-tahun
tulisannya tetap tampil di internet dan penulisnya happy-happy saja.
Bagaimanapun, beragam cerita itu
sudah memperkaya wawasan warganet yang membacanya. Mereka bisa melihat beragam warna warni hidup
dari kacamata orang lain. jadi, pola pikirnya nggak sempit lagi. Blog memang pembawa
pesan mujarab karena mampu memuat variasi kisah dengan sudut pandang berbeda.
Ciptakan Kreasi Menulis melalui Konten Blog
Istilah blog merupakan singkatan dari
weblog yang pertama kali diumumkan oleh Jorn Barger pada Desember 1997. Pada masa itu, media ini dibuat untuk memuat
opini-opini dan ide-ide mereka. Tidak hanya tulisan, blog juga memuat data
visual. Di sinilah menariknya blog. Kita
bebas menuangkan kreasi dan kreativitas kita tidak hanya melalui tulisan, tapi
juga dari gambar hingga video.
Bebas bukan berarti tanpa batas. Kalau topik-topik sensitif, seperti sara atau menyudutkan orang lain, sebaiknya dihindari. Daripada ribut-ribut, iya kan?
Hanya saja, tetap ada blogger yang berani
menyinggung topik-topik bersifat kontroversial. Semua tergantung dengan kepribadian
si blogger, apalagi jika mental bloggernya sudah canggih. Memang kalau hati dari karet dan telinga baja,
kayak oke-oke saja mendengar beragam komentar.
Menulis blog secara konsisten dan berkualitas bukan mudah, tapi bila dilakukan secara disiplin bisa menjadi penghasilan. Tidak sedikit blogger yang sukses menjaring cuan dari mengutak-atik tulisannya. Bahkan sudah ada yang mampu mandiri secara finansial.
Jadi, nggak
sia-sia kalau kita rajin memposting tulisan. Hanya saja, blog bukan tanpa
kekurangan. Blogger sebaiknya punya tabungan kesabaran tingkat dewa, sebab membutuhkan
waktu bertahun-tahun untuk bisa memetik hasil.
Soal biaya untuk ngeblog, semua
tergantung dompet pengguna. Kalau
non-Top Level Domain (TLD) alias gratisan, ya nggak perlu bayar domain atau
alamat kita internet. Cukup sediakan
kuota. Namun, jika menggunakan TLD perlu biaya untuk membeli domain. Jika ingin membangun bisnis atau memasarkan
produk dari internet, sebaiknya gunakan blog TLD karena lebih dilirik
perusahaan.
Selain domain, ada lagi
aplikasi-aplikasi yang harus di-download sesuai kebutuhan, misalnya menggambar,
mengedit video, atau mendesign. Dengan penggunaan aplikasi yang sesuai,
tampilan dan kualitas blog pun menjadi lebih menarik dan mempunyai peluang
untuk dilirik warganet.
Uraian panjang lebar mengenai blog
tidak lengkap tanpa melibatkan jaringan internet mumpuni. Kalau mau tancep gas ngeblog, mudah,
kok. Sekarang dari Telkom Indonesia sudah tersedia IndiHome sebagai internet
provider yang siap meluncurkan blog kita di dunia maya.
Bersama IndiHome, Berani Tuangkan Ide dan Opini Melalui Blog
Setiap orang mempunyai sudut pandang
yang berbeda, termasuk memiliki pengalaman beragam yang belum tentu dialami
orang lain. Keberagaman itu justru
menarik bila dikemas menjadi konten di internet. Siapa tahu cerita tersebut
membawa pembelajaran dan manfaat untuk warganet.
Oleh sebabitu, yuk, mari berani
menuturkan beragam kisah hidup kita yang bisa memberi inspirasi untuk orang
lain. Blog mampu menjadi media
menyebarkan beragam kisah tersebut kepada publik secara global tanpa
batas. Pengguna hanya membutuhkan
kemauan, usaha, gadget, serta jaringan internet.
Jika membutuhkan internet provider kencang, IndiHome
dari Telkom Indonesia bisa menjadi
pilihan. Jangkauannya luas hingga hampir seluruh nusantara. Penduduk dari kota
besar hingga ke pelosok desa sudah terhubung dengan internetnya Indonesia.
Selain jangkauannya yang luas, IndiHome
juga telah dilengkapi fasilitas kabel optik bawah laut. Lokasinya mulai dari Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Batam, hingga Pontianak. Kalau
dulu ada kalimat yang mengatakan dalammya laut bisa diduga, maka IndiHome telah
membuktikannya. Kabel dipasang aman pada kedalaman samudera, bisa berfungsi
pula sebagai alat komunikasi.
Salah satu keunggulan dari kabel optik
adalah tangguh terhadap gangguan petir dan elektromagnetik lainnya. Jenis ini
lebih aman dari kabel jenis tembaga yang rentan disambar petir. Dengan kabel optik, pengguna tetap aman menggunakan
alat komunikasi walaupun cuaca kurang bersahabat.
Selain canggih, IndiHome merupakan internet provider yang cocok untuk rumah. Hanya dengan biaya sekitar Rp 200.000, pengguna sudah bisa menggunakan internet kecepatan 30 Mbps.
Dengan
kecepatan demikian, penghuni yang beranggotakan sekitar lima orang mampu berselancar
di dunia maya. Mulai dari membuka email,
menonton video, mengirim data, mendengarkan musik, hingga membuka sosmed, semua
lancar. Jaringannya kencang bebas
hambatan.
Ayo, mulailah ngeblog. Menulis cerita
di blog bukan aktivitas ketinggalan zaman, tapi merupakan upaya melestarikan
literasi. Dengan jaringan internet
mumpuni, konten tulisan kita tersebar tanpa batas dan bisa menjangkau banyak
perhatian warganet.
Sumber Referensi :
- Gambar dari Canva
- 31 Business Blogging Stats You Need to Know in 2021, Pamela Bump, https://blog.hubspot.com/marketing/business-blogging-in-2015
Komentar
Posting Komentar