Langsung ke konten utama

Vivobook S 14 OLED (S5406) dan Rekan Baru Bernama AI

 


Dunia tidak pernah sepi dari peristiwa yang menggemparkan. Setelah pandemi Covid19 mereda, kembali muncul objek yang mengejutkan global. Pusat perhatian sekali ini bukan berupa makhluk aneh atau virus. Dia tertanam di dalam gadget, bukan berkeliaran di luar. Julukannya pun singkat dan terdiri hanya dua huruf, yaitu AI (Artificial Intelligence) alias kecerdasan buatan.


Jika pandemi Covid19 merenggut banyak nyawa dan mengguncang ekonomi global, maka AI pun tak kalah menakutkan. Meski tidak sampai mengancam nyawa, tapi AI diperkirakan akan menggantikan banyak lapangan kerja yang selama ini menjadi sumber nafkah bagi banyak orang.


Penulis, desain grafis, pencipta lagu, ilustrator, editor video, hingga tenaga kesehatan telah ditangani AI. Tenaga manusia mulai tersaingi. Sebegitu berkuasanya AI sampai bisa mengancam penghasilan manusia? Urusan nafkah memang agak sensitif karena taruhannya asap dapur yang terus mengepul.


Tetapi, tahu enggak kalau AI sebenarnya bukan produk baru? Sekarang saja yang baru heboh, padahal AI telah diluncurkan sejak tahun 1956 di Konferensi Dartmouth, San Fransisco, Amerika Serikat. AI sudah lama menjadi objek penelitian hingga ide seni di negeri seberang. Jika sekarang banyak yang mengkhawatirkan ancaman AI, maka pusat perfilman dunia, Hollywood, sudah menjadikannya tema film sejak tahun 2001.


Pernah dengar film yang berjudul Artificial Intelligence/AI? Sutradara pun bukan orang sembarangan, yaitu Steven Spielberg yang banyak memproduksi film science fiction.




Film A. I. Artificial Intelligence (2001)

Sumber : SS IMDb.com


Walaupun sutradaranya kelas wahid, tapi film ini tidak masuk barisan box office. Saya sendiri sudah menonton filmnya, dan terus terang saja, ceritanya agak menjemukan. Alur film berjalan lambat dan lebih banyak obrolan antar tokoh. Padahal, film laris biasanya ramai dengan adegan aksi daripada obrolan doang.


Namun menariknya, film ini membahas tentang sisi lemah AI. Berbeda dengan film aksi yang bertemakan teknologi, seperti Terminator, film ini mengungkapkan tentang robot yang hanya dimanfaatkan manusia. Habis manis sepah dibuang, begitu istilahnya. Tiada kesan AI itu menakutkan.


Kisahnya mirip dengan dongeng lawas Pinokio. Bedanya, jika pada dongeng tokohnya boneka, maka pada film ini objeknya adalah robot anak-anak yang bernama David (diperankan Haley Joel Osment). Dia dibuang oleh manusia yang menciptakannya. Kemudian, sama seperti Pinokio yang ingin menjadi anak manusia sungguhan, David pun mencari Peri Biru yang dapat mengubahnya menjadi manusia sungguhan. Sayang, upayanya tidak berjalan mulus.


Di film ini AI digambarkan sebagai makhluk lemah yang sangat menyayangi manusia. Namun, ketulusannya itu hanya dipandang sebelah mata. Sosok AI di sini berbeda dengan AI di film science fiction lain. Mayoritas film-film tersebut mengisahkan AI sebagai pemburu keji yang akan memusnahkan peradaban manusia.


Dilihat dari film Artificial Intelligence,  ternyata manusia bukan hanya memanfaatkan sesamanya. AI yang polos dan tidak mampu membela diri pun akan dikuras. Setelah tak memberi faedah lagi, mesin tersebut dibuang tanpa mengingat jasanya lagi.


Jadi, siapa sebenarnya yang menakutkan?



AI itu berbahaya atau enggak? Belum tahu juga perkembangannya beberapa puluh tahun kelak. Kalau sekarang memang masih aman. Diperkenalkan sejak 1956, AI masih terus dilatih agar kecerdasannya semakin berkilau. Kita lihat saja bagaimana fungsinya nanti.


Kalau untuk saya sekarang, AI itu mengasyikkan karena bisa menjadi tempat bertanya banyak informasi. Dia pun bisa diajak menggambar. Walaupun ide-ide yang diberikannya masih standar, tapi sejak ada AI memang lebih hemat waktu dan tenaga. Apalagi kalau mau membuat konten, AI sangat membantu.


Namun, AI enggak bakalan bisa kerja sendiri. Fitur ini belum berupa robot yang berseliweran di rumah seperti dalam film. AI masih membutuhkan perangkat karena dia ditanamkan dalam gadget. Nah, sekarang gimana caranya menemukan gadget mumpuni yang sudah memuat beragam fitur AI?


Ada rekomendasi laptop terbaru dari ASUS. Pada 27 Juni 2024 di Jakarta, ASUS merilis seri laptop terbaru Vivobook S 14 OLED (S5406) yang terintegrasi dengan AI. Dengan fitur ini, pengguna dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi AI yang semakin melejit. Yuk, mulai belajar AI dari sekarang, agar kelak jangan cuma jadi penonton.




Selain diulas dari fitur AI, secara tampilan fisik ASUS kembali merilis laptop yang tipis dan ringan. Dengan berat hanya 1,3 kg dan ketebalan cuma 1,39 cm, Vivobook S 14 OLED (S5406) cocok untuk pengguna yang bermobilitas tinggi. Selain membuat bahu atau lengan bebas dari rasa pegal, laptop ini tangguh pada benturan dan kebal cuaca ekstrem.


Untuk yang sering bepergian, Vivobook S 14 OLED (S5406) pas sebagai rekan perjalanan. Resiko terbentur, jatuh, hingga cuaca terlalu panas atau dingin telah diantisipasi oleh laptop.


Bodi Vivobook S 14 OLED (S5406) dibentuk dengan full metal yang tahan banting. Ketangguhannya dibuktikan dengan sertifikasi kelulusan uji militer dari US Military Grade Durability (MIL-STD-810H).




Menariknya, fokus utama laptop ini tetap ditujukan pada fitur-fitur AI yang sudah ditanamkan dalam perangkat. Sekarang AI memang sedang melejit dan sudah merambah pada beragam bidang pekerjaan. Jadi, jangan mau ketinggalan mempelajari AI. Meskipun ada yang pro-kontra, AI sudah terbukti mampu membantu tugas manusia.


Fitur-fitur AI pada Vivobook S 14 OLED (S5406)

Prosesor yang Terintegrasi dengan AI

Laptop Vivobook S 14 OLED (S5406) dengan Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H sudah terintegrasi Intel® AI Boost NPU. Perangkat ini memungkinkan pengguna memiliki asisten virtual yang bertugas 24 jam non-stop, mengolah data dan gambar lebih cepat, meningkatkan kerja pada perangkat lain dalam bodi laptop, seperti menghemat baterai dan menambah kinerja kamera.


Processor pun telah dilengkapi dengan Intel® Arc™. Dengan fitur ini, pengguna dapat membuka beragam grafis dengan kapasitas tinggi, seperti gaming, kreasi konten, film durasi lama, secara bersamaan dengan kecepatan tinggi, dan efisien. Dengan Vivobook S 14 OLED (S5406), pengguna bebas dari drama laptop yang bereaksi lamban saat multitasking.


Tombol Copilot

Pada keyboard Vivobook S 14 OLED (S5406) telah ditanamkan tombol Copilot yang terkoneksi dengan AI. Dengan tombol ini maka pengguna dapat mencari informasi dengan cepat, memberikan perintah hanya dengan teks atau suara, hingga saran dalam mengerjakan atau memperbaiki tugas.


Tombol Copilot


Webcam yang Terkoneksi dengan Windows Studio Effect dari AI

Meskipun pandemi sudah mereda, tapi webinar tetap diminati. Dari kelas online, peserta bisa belajar jarak jauh. Jejaring internet memungkinkan semua orang memperoleh wawasan yang sama.


Bukan hanya jejaring internet yang mendukung, tapi juga perangkat dalam Vivobook S 14 OLED (S5406). Tipe laptop ini cocok diandalkan sebagai perangkat webinar karena mempunyai fitur-fitur mendukung Windows Studio Effect dari AI, seperti


  • Blur Effect

Sesuai dengan namanya, fitur ini memberikan kesan kabur pada latar belakang narasumber. Jadi, jika sedang berada di tengah keramaian atau ingin menyamarkan ruang pribadi di rumah, fitur ini dapat diaktifkan.


Tanpa blur effect 

Dengan blur effect 


  • Auto Framing

Pada fitur auto framing, kamera akan mengikuti pergerakan peserta webinar. Jika orangnya ke kiri, maka sorotan kamera akan berpindah ke arah kiri. Demikian sebaliknya. Fungsinya seperti juru kamera yang terus memantau perpindahan objek.


  • Eye Contact

Jika ingin tampak akrab dengan peserta lain pada ruang webinar, sebaiknya jaga pandangan mata pada kamera. Persis seperti mengobrol di dunia mata. Coba kalau pas mengobrol mata jelalatan, kesannya enggak sopan dan mengabaikan lawan bicara. Begitu pun dengan dunia maya.


Tetapi, sulit mempertahankan kontak mata karena terkadang harus melihat materi diskusi pada layar laptop. Pandangan mata jadi bolak-balik antara layar dan kamera. Jadi kelihatan kurang profesional. Di sinilah fungsinya fitur Eye Contact. Pandangan mata akan tetap tertuju pada webcam, meskipun narasumber sedang melihat ke arah layar. Jadi, terlihat tetap menjaga kontak mata dengan peserta lain.


AI Noise Cancellation

Ada warga pemukiman padat yang suka ikut webinar? Saya pernah tinggal di kawasan penduduknya yang selalu ramai dengan hilir mudik penduduknya. Mulai dari suara anak bermain-main, ibu-ibu yang berteriak, volume musik tetangga yang memuncak, hingga knalpot kendaraan yang berseliweran, semua melebur menjadi satu. Kebayang, kan, suasana meriah begitu ikutan webinar, apalagi kalau jadi host atau co-host.


Nah, untuk mencegah gangguan dari suara ribet begitu, ASUS Vivobook S 14 OLED (S5406) sudah dilengkapi dengan AI Noise Cancellation. Dengan fitur ini, suara-suara yang tidak diinginkan akan tersaring, hingga tinggallah suara narasumber yang terdengar jelas.


Faktor-Faktor Lain yang Membuat Vivobook S 14 OLED (S5406) Pantas Dilirik

Selain sudah terkoneksi dengan fitur AI, ada beberapa faktor yang membuat Vivobook S 14 OLED (S5406) cocok untuk beragam aktivitas.


Layar Lumina OLED

Dengan kualitas Lumina OLED, layar menampilkan warna kontras dengan kecerahan yang konsisten dari beragam sudut pandang. Layar ini menjamin mata enggak bakalan cepat lelah walaupun menonton lama karena sudah ditanamkan fitur Low Blue Light. Fungsinya? Mampu mengurangi radiasi sinar biru hingga 70 persen.


Meskipun sudah terpasang penyaring sinar biru, tapi kualitas warna tetap tajam. Dengan kualitas 100% DCI-P3 dan sertifikasi dari Pantone Validated, kualitas warna layar dijamin tetap tajam dan akurat. Soal kecerahan, Vivobook S 14 OLED (S5406) ditentukan pada skala 600 nits, artinya tampilan gambar di layar tetap terlihat jelas sekalipun berada di bawah terik matahari.


Ada lagi fitur anti flicker yang meminimalisir kasus mata lelah akibat kedipan layar yang luput dari pantauan mata manusia. Dengan fitur ini, pengguna pun lebih nyaman menatap layar dalam jangka waktu lama, karena terhindar dari ketegangan mata. 



Kiri : Layar jernih anti flicker


Memori

Vivobook S 14 OLED (S5406) memuat memori sebesar 16 GB on board, artinya sudah tidak bisa di upgrade lagi. Tetapi, memori berkapasitas 16 GB sudah cukup untuk menyimpan beragam file, foto, maupun video-video penting.


Storage

Dengan storage 1 TB memungkinkan pengguna Vivobook S 14 OLED (S5406) untuk menginstal dan menyimpan beragam aplikasi tanpa khawatir kehabisan ruang. Mulai dari game hingga program acara televisi, mampu disimpan dalam laptop tanpa drama macet total saat menggunakannya nanti.


Dengan kapasitas storage yang demikian luas, laptop mampu membuka beberapa aplikasi sekaligus tanpa gangguan. Jadi, bisa lancar multitasking tanpa jeda.


Konektivitas

Untuk konektivitas dengan perangkat eksternal, Vivobook S 14 OLED (S5406) telah dilengkapi dengan beberapa port. Semua port ini memungkinkan laptop terhubung atau mentransfer data dengan kecepatan tinggi.


Di sebelah kanan laptop, ada 2 port USB 3.2 Type A. Sementara di sebelah kiri terdapat 1 port HDMI, 2 port USB Thunderbolt, 1 port Micro SD Card, 1 port Combo 3,5 mm Audio Jack. Tampilan selengkapnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.




Konektivitas Vivobook S 14 OLED (S5406)

Audio Mumpuni

Vivobook S 14 OLED (S5406) sudah dilengkapi dengan speaker Harman Kardon yang banyak ditanamkan pada audio gadget dan mobil di seluruh dunia. Kata anak sekarang, kualitasnya bukan kaleng-kaleng. Speaker yang jernih dan tajam, memanjakan telinga pengguna dalam menonton film atau mendengarkan musik.


Perangkat Tepat untuk Bisnis

Bisnis identik dengan bepergian dan diskusi dengan klien. Bahkan seorang penulis, dengan bisnis sederhananya, terkadang jenuh berkarya di tempat yang sama, maka sesekali perlu suasana baru. Penulis pun perlu ikut webinar untuk menambah ilmu, apalagi pebisnis dengan skala yang lebih besar. Berarti perlu laptop ringkas lengkap dengan perlengkapan mumpuni, kan?


Vivobook S 14 OLED (S5406) yang mungil, ringan, dan tangguh, aman dibawa bepergian ke luar ruangan. Dengan webcame yang terintegrasi Windows Studio Effect dari AI, aman untuk ikut webinar di mana saja. AI Noise Cancellation memungkinkan suara yang mengganggu akan tersaring.


Prosessor Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H yang terkoneksi dengan Intel® AI Boost NPU dan tombol Copilot, membantu pengguna untuk menemukan dan memproses data penting. AI menjadi asisten pribadi yang siap menyaring setiap informasi yang masuk ke gadget, bahkan pada saat penggunanya sedang offline.


Laptop untuk Gaming

Vivobook S 14 OLED (S5406) dilengkapi dengan prosessor Intel® Arc™. Dengan prosessor ini, laptop mampu membuka beberapa aplikasi berkapasitas besar sekaligus, termasuk gaming. Jadi, jika sedang bosan mengerjakan tugas dan ingin beralih sejenak untuk gaming, Vivobook S 14 OLED (S5406) mampu melaksanakan tugasnya tanpa kendala berarti.


Yang lebih menarik, keyboard laptop sudah terpasang lampu RGB yang berfungsi untuk menyesuaikan warna. Terletak di bawah papan keyboard, RGB berfungsi menyesuaikan warna dengan selera pengguna. Jadi, gaming bisa lebih bersemangat dengan lampu berwarna favorit.


Keyboard RGB


Fitur AI dan komponen laptop mumpuni sudah berpadu dalam Vivobook S 14 OLED (S5406). Jadi, semua pekerjaan, gaming, hingga hiburan bisa dipantau dari laptop seri terbaru dari ASUS. Dengan dua pilihan warna, yaitu mist blue dan ultra black, pengguna mampu menggandeng AI menjadi rekan untuk menjelajah dunia maya.





“Vivobook S 14 OLED (S5406) merupakan bagian dari jajaran laptop ASUS AI, standar laptop AI terbaik dari ASUS. Seluruh laptop yang masuk ke dalam jajaran laptop ASUS AI dipastikan tampil sebagai laptop AI dengan dukungan hardware serta aplikasi berbasis AI yang komprehensif. ASUS AI juga mempermudah masyarakat Indonesia dalam memilih laptop AI dan memastikan laptop pilihannya merupakan laptop AI yang sesungguhnya.


Hadir dengan sistem operasi Windows 11, Vivobook S 14 OLED merupakan laptop berfitur AI dengan dukungan Copilot. Asisten cerdas berbasis AI ini akan membantu Anda mendapatkan jawaban dan inspirasi dari seluruh penjuru internet, mendukung kreativitas dan kolaborasi, serta membantu Anda fokus untuk menyelesaikan tugas-tugas.


Tidak hanya dilengkapi Windows 11 asli, laptop juga hadir dengan Microsoft Office Home & Student 2021 asli untuk mendukung aktivitas kamu sepanjang hari. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan Windows 11, memungkinkan Anda mengekspresikan diri dan menemukan cara kerja terbaik Anda.”


Lebih Maksimal Menjelajah Dunia Maya bersama AI

Jadi, AI kawan atau lawan? Tergantung dari sisi mana dilihat. Kalau keburu panik dan merasa tersaingi dengan AI, responnya jadi menghindar dan menolak mempelajari AI. Mindset sudah salah duluan dan melihat AI sebagai musuh yang perlu dibasmi.


Sebaliknya jika melihat AI sebagai peluang, maka orangnya pasti segera mencari cara agar bisa belajar AI semaksimal mungkin. AI mampu menjadi keahlian baru, karena hasilnya unik pada setiap orang. Gambar AI yang saya buat dengan hasil teman sebelah akan berbeda, enggak ada hasil yang kembaran.


Sama seperti karya manual, setiap kreasi AI berkarakter. Semua tergantung imajinasi dan kreativitas pengguna. Setiap karya AI tidak mungkin persis dengan orang lain, karena AI merupakan gambaran identitas pembuatnya.


Ayo, cepat belajar membuat karya melalui AI, baik berupa gambar, video, tulisan, dan sejenisnya. Konon, AI akan terus berkembang seiring teknologi. Jika tidak mulai dari sekarang, kelak kita cuma menjadi penonton.


Vivobook S 14 OLED (S5406) merupakan laptop tepat untuk bersahabat dengan AI. Prosessor dan perangkat yang ditanamkan dalam bodinya sudah terkoneksi dengan AI. Tombol Copilot, fitur NPU, AI Noise Cancellation dan Windows Studio Effect, memungkinkan pengguna untuk memaksimalkan manfaat AI dalam tugas sehari-hari.


Yuk, pahami dan terapkan kemampuan AI untuk produktivitas kita dalam berkarya dan berkreasi.


“Artikel ini diikutsertakan pada soal dan kompetisi Penulisan Blog ASUS di Blog Oom Yahya.”


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prioritaskan Kesehatan Mata Sebagai Investasi Seumur Hidup

Kaca mata identik dengan orang tua dan kakek nenek lansia. Penglihatan yang mulai mengabur karena faktor usia ataupun penyakit, membuat para warga senior banyak yang bermata empat. Namun, apa jadinya kalau anak-anak sudah menggunakan kaca mata? Berkaca mata sejak usia 12 tahun, saya paham bagaimana risihnya dulu pertama kali memakai benda bening berbingkai ini. Saat masuk ke kelas, ada beragam tatapan dari teman-teman, mulai dari yang bingung, merasa kasihan, sampai yang meledek.  "Ih, seperti Betet!" Begitu gurauan seorang anak diiringi senyum geli. Hah, Betet? Sejak kapan ada burung Betet yang memakai kaca mata.  Cerita beginian cuma ada di kisah dongeng. Terlalu berlebihan. Candaannya diabaikan saja Waktu itu,  bukan perkara mudah menjadi penderita rabun jauh atau miopia. Apalagi di sekolah saya tidak banyak anak yang memakai kaca mata. Kalau kita beda sendiri, jadi kelihatan aneh.  Padahal, siapa juga yang mau terkena rabun jauh? Walaupun risih, keluhan mata tidak boleh

Konservasi Hutan untuk Ekonomi Hijau bersama APRIL Group

Gerakan ekonomi hijau atau Green Ekonomy mulai disosialisaikan oleh United Nation Environment Program (UNEP) pada tahun 2008. Konsep ini menitikberatkan pada kegiatan ekonomi untuk kemajuan negara, dengan memperoleh keuntungan bersama antara produsen dan konsumen, tanpa merusak lingkungan. Salah satu lingkungan yang dipantau adalah hutan. Sebagai salah satu pabrik pulp dan kertas terbesar di dunia,  pengalaman APRIL Group , melalui anak perusahaannya PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Riau, Indonesia, dapat menjadi referensi untuk pelestarian lingkungan. Perusahaan tetap konsisten mengelola pabrik, tanpa mengabaikan alam, bahkan  melalui program APRIL2030 , ikut meningkatkan  kesejahtearaan masyarakat  dan turut mengurangi emisi karbon . Yuk, kita simak aktivitas ekonomi hijau bersama perusahaan ini. Ekonomi Hijau untuk Menjaga Keanekaragaman Hayati  Sumber : Pixabay  Konservasi Hutan untuk Mencegah Deforestasi Setiap tahun, perusahaan mampu memproduksi 2,8 jut

Ketika Konten Blog Menggeser Sistem Marketing Jadul

Dahulu kala ketika internet belum semasif sekarang, rumah sering didatangi Mbak-mbak atau Mas-mas  berpenampilan menarik. Dengan senyum menawan, mereka mengulurkan tangan menawarkan produk dari perusahaannya. "Maaf, mengganggu sebentar. Mari lihat dulu sampel produk kami dari perusahaan XYZ." Begitu mereka biasanya memperkenalkan diri. Mayoritas pemilik rumah langsung menggeleng sambil meneruskan aktivitasnya. Sebagian lagi acuh sembari mengalihkan perhatian. Ada juga yang masuk ke rumah dan menutup pintu. Respon para salesman tersebut pun beragam. Beberapa orang dengan sopan berlalu dari rumah, tapi ada pula yang gigih terus mendesak calon konsumen.  Walaupun upayanya nihil karena tetap dicuekin. Saat dulu masih kanak-kanak, saya pernah bertanya pada orang tua. Kenapa tidak membeli produk dari mereka? Kasihan sudah berjalan jauh, terpapar sengatan sinar matahari pula. Mereka pun sering diacuhkan orang, bahkan untuk salesgirl beresiko digodain pria iseng. Jawaban orang tua