Di tengah kehidupan modern nan digital yang serba logis, mitos dan kepercayaan lama tetap hidup berdampingan dengan kita. Ceritanya tak pernah luntur ditelan zaman, malah mengundang keingintahuan. Salah satu topik menarik adalah membicarakan mitos-mitos hewan yang sehari-hari kita temui di sekitar rumah.
Apa saja ceritanya? Mulai dari cecak di dinding, pekikan burung yang melintas di atap, hingga kucing yang tidur bergelung di teras, semua memiliki makna terselubung. Entah mengapa, makhluk-makhluk ini membawa lebih dari sekadar kehadiran fisik. Mereka muncul menawarkan cerita, makna, bahkan firasat, dari versi lucu hingga horor.
Hewan tak sekadar hidup berdampingan dengan kita, tapi juga pertanda atau peringatan. Melihat gagak melintas, ada yang tidak ketakutan? Karakter si pus meong manis hanya dinilai dari warna bulunya. Padahal, kata pepatah ‘Jangan menilai kucing hanya dari warnanya”. Kasihan anabul jadi korban prasangka.
Melalui artikel ini, yuk telusuri kembali berbagai mitos tentang hewan di sekitar kita. Boleh percaya atau tidak, karena pembahasannya antara kenyataan, cerita lama, dan keunikan dari makhluk-makhluk alam ini.
Mitos-mitos Hewan, antara Seram dan Penasaran
Hidup di budaya kita berarti akrab dengan yang namanya hewan rumahan dan binatang ‘numpang tinggal’. Mulai dari cecak-cecak di dinding yang diam-diam merayap, kucing tetangga yang mengaku-ngaku peliharaan (padahal aslinya cuma mengintip mangkok bonus), sampai kupu-kupu yang masuk ke rumah pas kita scroll medsos.
Mereka bukan muncul tanpa kesan, tapi membawa cerita yang justru membuat penasaran. Apalagi kalau kisah mereka dikompori dengan orang-orang di sekitar kita. Jika muncul hewan ini artinya apa? Hati-hati, lho! Nah! Kasihan hewan-hewan itu jadi korban prasangka, padahal ngomong pun mereka tak bisa.
Benarkah mitos-mitos tersebut? Daripada menebak-nebak, lebih baik kita telusuri kisah-kisah yang sering didengungkan tersebut.
Cicak
Kejatuhan cecak bisa membawa beragam petanda, tergantung posisi jatuhnya. Jika mendarat di kepala dipercaya sebagai petanda sial atau musibah. Beda lagi kalau hinggap di bahu yang justru petanda bagus, karena rezeki menanti. Jika jatuh di tangan, artinya bakalan muncul pertengkaran. Sedangkan di kaki ada perjalanan jauh menanti.
Ada-ada saja, ya. Kalau saya di mana pun jatuhnya berarti petanda geli. Coba lihat saja badan cecak yang transparan dan lunak kayak jelly. Jangankan tersenggol, melihatnya saja sudah seperti digelitik. Sementara di luar sana masih sempat pula orang menghubungkan posisi jatuhnya dengan mitos.
Faktanya, ada penyebab logis mengapa cecak meluncur di badan kita. Seperti halnya manusia, makhluk melata ini merasakan kelelahan otot dan menyebabkan mereka terjatuh. Terutama saat langit-langit atau dinding terlalu licin, berdebu, atau basah, maka semakin mudah mereka tergelincir.
Belum lagi jika mereka melihat predator, seperti kucing, akibatnya gerakan cecak langsung lengah dan terjatuh karena ketakutan. Nah, jatuhnya tepat pula pada manusia yang langsung mendefinisikannya dengan beragam mitos. Padahal cecaknya mungkin sedang terburu-buru diancam meong, bukan karena mengejar bis.
Kucing
Ada mitos yang beredar, kalau mau mengetahui karakter kucing lihatlah dari warna bulunya. Kucing oren berarti barbar atau galak, putih biasanya agak o’on, serta hitam identik dengan mistis dan sihir. Benarkah? Kasihan sekali kalau semua kucing disamaratakan begitu.
Untuk kucing oren yang identik dengan ke-barbar-an, ada fakta yang menyertainya. Dikutip dari website Animal Corner, sekitar 80% dari kucing oren berjenis kelamin jantan. Tentu saja mereka lebih galak. Alasannya, si oren jantan sering berebut kucing betina dan mempertahankan daerah kekuasaan dari pejantan lain.
Sedangkan kucing putih, terutama yang bermata biru, sekitar 60% - 80% umumnya tuli sehingga responsnya agak lamban dan berkesan bodoh. Sedangkan, kucing putih bermata non biru cenderung memiliki pendengaran normal, serta jauh dari kesan bloon.
Bagaimana dengan kucing hitam? Di beberapa negara, termasuk Indonesia dan benua Eropa, jenis ini identik dengan mistis. Tetapi, tunggu dulu. Di Jepang dan Inggris, kucing hitam dianggap membawa keuntungan. Jadi, tergantung daerahnya. Saya dulu pernah punya kucing hitam. Menggemaskan karena matanya kuning, tapi bulunya hitam semua.
Saya juga pernah punya oren jantan dan betina. Kalau melihat mereka, saya percaya dengan mitos di atas. Yang betina galak, terutama menghadang kucing liar masuk rumah minta makan. Kalau yang jantan lebih seram lagi. Kucing liar jantan yang menyelinap bakalan menjerit sambil dikejar-kejar keliling kompleks. Ya, begitulah Oyen barbar.
Gagak
Kalau yang ini identik dengan film horor. Jika menonton film dan diawali adegan gagak berkoak, sudah pasti arah genrenya. Warna yang legam sering dikaitkan dengan musibah atau bencana. Padahal burung jalak yang sama gelapnya bebas dari tudingan mistis atau sihir.
Dulu, saya juga berpikir demikian. Beda dengan sekarang karena sering mendengar suaranya. Saya tinggal di daerah yang masih banyak semak, sawah, dan pepohonan tinggi. Suara gagak berseliweran sudah biasa terdengar di sini. Dulu saya takut, tapi penduduk setempat langsung berkomentar.
“Ah, gak pa-pa itu.”
Benar juga, keadaan aman-aman saja, kok. Di daerah mana pun kalau ada musibah, ya, muncul saja, bukan karena gagak. Di sini suara gagak seperti bunyi tekukur, tak berdampak apapun. Mereka hanya sekumpulan burung yang memeriahkan hari. Jadi, kenapa mesti takut? Lama-lama saya pun biasa mendengar suaranya.
Kupu-kupu
Banyak orang yang senang kedatangan kupu-kupu ke dalam rumah, apalagi jika berwarna-warni. Konon, makhluk bersayap lebar ini membawa tamu hingga rezeki. Semakin meriah warnanya, semakin berkilau rezeki dan mentereng tamunya.
Apa iya? Rumah saya dari dulu sering disinggahi kupu-kupu. Beberapa hari setelah itu enggak pernah ada tamu atau rezeki yang datang. Sebaliknya, kalaupun tamu muncul atau ketiban rezeki, tidak didahului oleh kupu-kupu. Kalau mau datang, ya, datang aja. Masa harus diantar serangga?
Kupu-kupu masuk ke rumah boleh jadi karena ada bunga hidup di dalam. Mereka sedang mencari sumber makanan. Penyebab lain adalah menemukan tempat berlindung dari cuaca buruk, maupun predator. Atau, kupu-kupu tersesat saat terbang jarak jauh maupun dekat. Jadi, sebaiknya jangan berharap pada serangga cantik ini, ya.
Ular
Nah, ini yang paling seram lebih dari gagak di film horor. Kalau gagak berkoak sambil numpang lewat. Sementara hewan melata ini sebagian ada yang berbisa mematikan. Memang banyak ular yang tidak beracun. Masalahnya, susah membedakan mana jenis yang aman atau berbisa, apalagi kalau sudah panik.
Di lingkungan saya ada mitos, kalau orang mau pindah rumah biasanya terlebih dahulu dikunjungi ular. Ah, yang benar? Dulu saya pernah tinggal di daerah rawa dekat sungai. Beberapa rumah tetangga ada yang disambangi ular. Sampai sekarang para tetangga itu masih tinggal di sana, kok. Gawat, kan, kalau setiap masuk ular langsung pindah.
Menurut Adrienne Vosseler dari Trutech Wildlife Service dan Critter Control Operations, ular masuk ke rumah demi mencari mangsa tikus. Jadi, jika banyak tikus di sekitar kediaman, maka tinggal menunggu waktu saja hewan melata ini datang. Penyebabnya? Mereka mampu mencium aroma tikus.
Alasan lain adalah ular hendak menghangatkan diri ke dalam rumah. Hewan berdarah dingin ini tak mampu membeli sweater, akibatnya harus mencari perlindungan di sekitar pemukiman manusia. Menurut cerita tetangga yang rumahnya pernah disatroni ular, hewan ini suka sembunyi di bawah tumpukan barang-barang. Hangat, sih.
Ada lagi pendapat dari Jennifer Mecham, ahli ular dan penulis ReptilesBlog.com. Setelah berpasangan, ular betina akan mencari tempat aman dan gelap untuk melahirkan. Jangan heran kalau sering ditemukan ular di gorong-gorong. Mereka suka berada di tempat tersembunyi, aman, tenang, meskipun di sekitar pemukiman manusia.
Jadi, kedatangan hewan bersisik ini bukan berarti harus pindah, tapi situasi rumah yang tidak steril dari tikus dan tumpukan barang, atau ular butuh tempat istirahat nyaman. Bayangkan orang yang bermukim di dekat sawah. Berapa kali mereka harus pindah jika bertemu ular?
Kunang-kunang
Ini mitos yang paling sering saya dengar saat kecil. Dulu, kunang-kunang masih banyak beterbangan, bahkan datang ke perumahan penduduk. Saya pernah melihat langsung dan ingin sekali menangkapnya. Cahaya yang berpendar di ekornya memang menggemaskan. Tetapi, orang-orang dewasa langsung melarang.
“Awas, mereka muncul dari kuku orang mati.”
Mendengar kata ‘orang mati’ mayoritas anak langsung kabur ketakutan. Kalau sekarang mengingatnya jadi lucu sendiri. Apa iya, serangga ini muncul dari kuku mayat? Bukankah jenazah manusia dikubur dalam tanah? Bagaimana mungkin hewan sekecil itu mengorek tanah untuk kemudian muncul ke permukaan? Logikanya gimana?
Padahal, ada penjelasan ilmiah kemunculan serangga terang benderang ini. Dilansir dari Live Science dan Britannica, serangga mungil ini bisa mengeluarkan cahaya karena reaksi kimia, yang disebut luciferin. Uniknya, kunang-kunang bisa mengatur pancaran cahayanya hingga menyerupai denyut jantung.
Apa fungsi lentera alami ini? Pertama, untuk mengingatkan predator kalau tubuh mereka pahit dan tak enak disantap. Kedua, tebar pesona untuk menarik pasangan. Persis kayak mayoritas manusia yang tidak betah hidup sendirian. Jadi, lampu kunang-kunang bukan untuk menerangi liang kubur, ya. Hehehe.
Anjing
Dulu saat masih kanak-kanak, jika mendengar anjing melolong malam-malam, saya langsung tarik selimut. Kata orang, hewan itu bisa melihat makhluk halus melintas. Waktu itu, di rumah kami ada juga anjing peliharaan. Untunglah anjing kami tidak ikut melolong.
Sekarang saya baru tahu kalau anjing melolong tengah malam bukan berarti ada lelembut lewat. Dikutip dari website Halodoc, lolongan panjang tersebut bisa berarti komunikasi dengan anjing lain, stres, kesepian, bosan, atau sedang sakit. Untuk penyebab terakhir, pemilik justru sebaiknya waspada.
Kalaupun ada yang bersikeras hewan ini mampu melihat dunia lain, sulit dibuktikan meski kepercayaan tersebut telah ada sejak turun temurun. Sama seperti mistik, teluh, pelet, hal-hal mistis ini sulit dipastikan meskipun dengungnya tak pernah berhenti.
Mitos Hewan dan Beragam Misteri
Dari cecak yang tiba-tiba meluncur, hingga lolongan anjing yang membuat merinding, menunjukkan hewan di sekitar kita menyimpan banyak cerita. Tubuh mereka mungil, tapi kisahnya berdampak besar. Cerita-cerita yang kita dengar turun temurun masih misterius. Sebagian sulit dibuktikan secara ilmiah, tapi justru membuat semakin penasaran.
Namun, mitos-mitos tersebut bukan tanpa manfaat. Penuturannya turun-temurun membuat kita lebih menghargai hewan-hewan di sekitar, contohnya kunang-kunang. Semasa kanak-kanak, jika tidak ada yang memperingatkan saya kalau kunang-kunang berasal dari kuku orang mati, pasti serangga itu saya masukkan ke dalam stoples. Karena takut, enggak jadi, kan. Selamatlah mereka.
Kisah dari hewan-hewan tersebut menunjukkan pengaruh mereka pada manusia, yang katanya makhluk paling dominan. Ternyata bukan hanya manusia yang dapat memberikan cerita seru, tapi juga beragam binatang yang kelihatan tak berdaya. Di balik tampilan mereka yang tampak lemah, makhluk-makhluk ini seolah mampu memberi peringatan.
“Awas, ya, Para Manusia! Kalo macam-macam sama kami, kualat kalian nanti."
Wkwkwk. Yuk, hargai hewan di sekitar kita. Bukan karena mereka bisa memberikan ancaman, tapi karena kehadiran mereka membawa beragam cerita (termasuk mitos) yang memberikan warna bagi hidup kita.
Referensi :
- Anjing Melolong Karena Melihat Makhluk Halus, Ini Faktanya.
https://www.halodoc.com/artikel/anjing-melolong-karena-melihat-makhluk-halus-ini-faktanya.
- Arti Kejatuhan Cicak : Mitos, Fakta, dan Penjelasan Ilmiah.
https://www.liputan6.com/feeds/read/5886427/arti-kejatuhan-cicak-mitos-fakta-dan-penjelasan-ilmiah
- Arti Melihat Burung Gagak Hitam.
https://id.theasianparent.com/aa000386-arti-melihat-burung-gagak-hitam
- 7 Fakta Menarik Kucing Oren.
https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/kucing-oren/
- Mengapa Kunang-kunang Bercahaya?
https://fakta.com/edukasi/fkt-12312/mengapa-kunang-kunang-bercahaya
- Mengapa Kucing Putih Sering Dianggap 'Bodoh'?
https://www.mongabay.co.id/2024/11/04/mengapa-kucing-putih-sering-dianggap-bodoh-inilah-penjelasan-ilmiah-di-baliknya/
- Wajib Tahu, Ini 6 Penyebab Ular Masuk ke Rumah.
https://www.kompas.com/homey/read/2024/04/04/091415676/wajib-tahu-ini-6-penyebab-ular-masuk-ke-rumah#page2
Komentar
Posting Komentar