Langsung ke konten utama

Postingan

Pesan Sederhana dari Dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih

Ada yang belum tahu dongeng klasik Bawang Merah dan Bawang Putih? Dongeng ini cukup populer dituturkan dari zaman kakek nenek dulu, hingga anak cucu sekarang. Kisahnya sederhana, tentang kebaikan yang akhirnya menang melawan kejahatan.  Walaupun memberikan pesan moral, karakter tokoh-tokohnya dituturkan secara hitam putih. Tokoh Bawang Merah dikisahkan sangat jahat, tanpa sedikitpun celah kebaikan. Sebaliknya Bawang Putih selalu menerima keadaan, tidak ada upaya melawan dan memperbaiki nasib.  Diceritakan ada dua saudari tiri, yaitu kakak Bawang Merah dan adik Bawang Putih. Ibu Bawang Putih sudah meninggal dan ayahnya menikah lagi dengan ibu Bawang Merah. Tak lama kemudian ayah meninggal, maka tinggallah Bawang Putih dengan keluarga tiri yang super kejam. Dia menjadi pembantu di rumah peninggalan ayahnya.  Seperti mayoritas alur dongeng, Bawang Merah dan ibunya memanfaatkan tenaganya. Dia  membersihkan  rumah, sedangkan mereka rebahan sambil main hape. Karakter Bawang Putih dituturkan

Pasar Malam, Hiburan Rakyat tanpa Sekat

Jika ditanya tentang pengalaman ke pasar malam saat masih kanak-kanak, saya tak akan bisa menjawab. Saya memang enggak pernah ke sana pas masih bocah. Dulu kami tinggal di kota kecil yang nggak pernah menyelenggarakan pasar malam. Kemeriahan serta gemerlap lampu-lampunya cuma saya tahu dari buku cerita dan majalah.  Setelah pindah ke kota besar di usia remaja, bukan berarti langsung ketemu pasar malam. Kalau pun ada, orang tua enggak bakalan kasih izin anaknya keluar malam tanpa pengawasan. Selain faktor keamanan, ada juga peristiwa tragis di pasar malam yang sempat membuat trauma warga sekitar. Lokasinya tak jauh  dari rumah saya.  Jadi, saat itu ada pertikaian antara dua ormas perihal areal parkir. Sejak dahulu kala, parkiran merupakan objek seksi yang kerap jadi rebutan. Nah, saat pasar malam digelar, pertikaian kembali terulang dan langsung memanas. Sekali ini kericuhannya lebih seru karena ada dendam yang  mengendap sejak lama. Ketika negosiasi antara dua ormas enggak berhas

Santai Sejenak di Taman Kota

  Tinggal di kota besar yang setiap hari melihat kemacetan, barisan hutan beton, dan polusi, keberadaan taman kota menjadi oasis menyegarkan. Meski luas arealnya masih kalah dengan mal, tapi tempat ini menawarkan suasana berbeda. Ada pemandangan kehijauan menyejukkan di tengah bangunan megah, hilir-mudik kendaraan, serta kesibukan penduduk.  Jangan dikira penghijauan harus menyingkir ke pinggiran. Di kota domisili saya,  taman kota terletak di daerah elit berdampingan dengan gedung-gedung bisnis dan pusat pemerintahan. Tampilan yang berbeda dari bangunan di sekitarnya, justru menjadi kesan unik. Ternyata ada juga pohon besar dan rindang di tengah kota. Seperti manusia, umur taman cukup panjang.  Dari saya masih kanak-kanak hingga usia dewasa,  taman kota tetap awet dan terawat. Berbeda dengan bangunan-bangunan lama dan tua yang banyak tergusur untuk kepentingan bisnis, taman ini tetap kokoh tak tergeser. Mudah-mudahan demikian untuk seterusnya. Pohon-pohon tua dan usia taman kota Banya

Manfaat Belajar pada Usia Tua

  Belajar di usia tua? Apa berarti harus ke sekolah lagi, mengerjakan pe-er,  ikut ujian mendadak, serta kena tegur guru gara-gara nilai jelek? Waduh, kayaknya cukuplah waktu muda dulu. Hari tua lebih baik diisi dengan kegiatan yang lebih menyenangkan.  Mungkin sebagian orang bakalan beropini demikian jika mendengar kata ‘belajar’. Wajarlah jika mengingat pengalaman lampau. Kalau menoleh kembali pada masa sekolah dulu, yang muncul dalam kenangan hanya kesulitan menghadapi pelajaran dan pe-er yang menumpuk. Ini yang mau dihindari. Kalau acara bermain -main sama teman -teman? Itu lain lagi ceritanya.  Padahal, belajar pada usia tua sebenarnya bisa menjadi kegiatan yang  menyenangkan. Kegiatannya bukan harus di sekolah. Kursus pun bisa menjadi sarana pembelajaran. Kita boleh memilih materi yang mau dibahas, tanpa diatur oleh kurikulum. Tinggal dipilih sesuai dengan minat. Di rumah pun bisa belajar, apalagi sekarang banyak kelas online . Asal tekun, hasilnya nggak kalah oke dari pelajaran