Langsung ke konten utama

Postingan

Yuk, Berkeliling Kota bersama Becak Siantar

S etiap kota umumnya memiliki ciri khas yang membedakannya dengan tempat lain. Ciri khas atau keunikan itu bisa berupa kuliner, busana, budaya, hingga bahasa. Khusus untuk kota Pem. Siantar, ada ciri khas yang membedakannya dengan kota lain.  Becak, di kota Pem. Siantar, bukan hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tapi menjadi keunikan yang membedakannya dari tempat lain. Kota yang terletak sekitar 3 jam dari Medan ini, miliki becak motor (betor) yang langsung menarik pandangan mata.  Apa yang membedakannya? Jika di tempat lain becak menggunakan motor biasa, maka betor Siantar menggunakan motor Birmingham Smalk Arms (BSA) yang dibawa tentara Belanda pada Perang Dunia. Ketika Belanda pergi setelah perang usai, motornya dimodifikasi menjadi betor. Orang Siantar memang kreatif. Motor zaman perang pun bisa dialihfungsikan menjadi becak. Saking kreatifnya, bukan hanya motornya yang diutak-atik. Istilah BSA pun diplesetkan menjadi Becak Asli Siantar. Becak Siantar menunggu penu...

Stasiun Televisi vs Era Digital

Kapan terakhir menonton acara televisi secara utuh? Dari stasiun televisi bukan internet. Jika ditanya demikian, saya perlu berpikir sejenak kemudian menjawab : lupa! Kalau menonton sebentaaar saja, masih sering. Apalagi, jika ada anggota keluarga yang hobi menonton televisi. Acara menonton jarak pendek pun cukup singkat, paling lama sekitar setengah jam. Itu pun dengan syarat, kalau acaranya lumayan bagus.   Televisi sudah jarang saya tonton. Jika ingin menonton, saya lebih sering menggunakan Youtube ataupun sosmed. Ya, karakter orang zaman sekarang, mau usia berapapun hampir sama karakternya. Gadget yang mungil dan praktis lebih sering digunakan, meskipun mata agak perih karena layarnya yang sempit. Dulu kata orang, menonton televisi lebih banyak sisi negatifnya, terutama dari segi kualitas acara yang dinilai rendah. Contohnya mudah. Coba saja ingat dulu program sinetron yang banyak menimbulkan pro kontra, karena menyuguhkan cerita yang mengabaikan akal sehat. Padahal ceri...

Abadikan Kenangan bersama Sepiring Mie Gomak

Ada cara unik yang saya lakukan untuk mengabadikan kenangan, yaitu melalui makanan. Jika sedang berbelanja ke pasar atau supermarket dan melihat kemasan mie lidi, memori saya sering melayang ke masa silam. Kenangan itu mengingatkan saya pada aroma dan cita rasa sepiring mie gomak, masakan khas Sumatera Utara. Bertahun-tahun yang lalu, mie gomak merupakan sarapan ideal dalam keluarga kami. Meskipun kakak-kakak saya sudah berumah tangga atau merantau, tapi ada waktunya kami berkumpul bersama orang tua. Nah, pagi hari daripada repot keluar mencari sarapan, kami mengolah bahan mie lidi menjadi hidangan mie gomak.  Sebungkus mie lidi tidak akan cukup untuk sarapan sekeluarga yang mayoritas berperut karet. Lemari dapur di rumah minimal harus menyimpan dua bungkus untuk persiapan acara kumpul keluarga. Bumbu-bumbunya pun sudah tersedia lengkap dan tinggal mengolah. Kakak sulung saya yang akan memasak dengan resep andalan. Biasanya, sambil menunggu masakan, kami sering mengobrol beragam to...