Langsung ke konten utama

Postingan

Filosofi Pancong, Kue Tradisional yang Tangguh Menembus Zaman

  Saat pertama kali mendengar nama kue tradisional pancong, yang terbersit dalam pikiran saya adalah hukuman mati bagi pelaku kriminal. Terpeleset lidah sedikit saja, pengucapannya pasti sama. Sekarang hukuman tersebut memang sudah dihapuskan, tapi sempat menjadi catatan kelam sejarah dunia saat Revolusi Prancis. Jadi, apa ada korelasi antara Prancis dengan kue pancong Indonesia? Ternyata ini cuma kesalahpahaman. Julukan boleh mirip, tapi dilihat dari asal usul daerah tentu sudah berbeda. Namun, walaupun tidak berkorelasi, kue pancong dan Revolusi Prancis sama-sama uzur. Jika revolusi terjadi tahun 1789, maka kue pancong diperkirakan mulai muncul pada tahun 1600-an, yaitu di Betawi pada zaman kolonial Belanda. Walaupun sudah tua dari sisi sejarah, kue ini awet sampai zaman internet. Tetapi, sampai sekarang asal usul nama kue pancong masih simpang siur. Konon, kata cong berarti setengah lingkaran atau cangkir mengacu pada bentuk cetakan kue. Tetapi, ada pula yang mengatakan kalau...

Lebih dari Sekadar Membaca Buku : Ini Manfaat Mengunjungi Perpustakaan Konvensional

  Walaupun di sini sepi, tapi aku tidak pernah merasa sendirian. Lorong-lorong ruangan perpustakaan konvensional memang sunyi. Namun, dari balik rak-rak buku, ada sekumpulan sosok yang terus memperhatikan. Mereka menatapku tajam tanpa berkedip. Jangan salah, mereka bukan pengunjung perpustakaan yang memilah-milih buku. Sosok-sosok itu juga bukan pustakawan yang sibuk melayani orang yang datang silih berganti. Mereka luput dari perhatian para pengunjung. Mau tahu siapa yang kumaksud? Makhluk-makhluk tak kasat mata itu adalah tokoh-tokoh imajinatif dalam buku fiksi. Tanpa kita sadari, diam-diam mereka kerap keluar dari buku dan mengintip pengunjung yang berseliweran atau duduk membaca di meja terdekat. Sambil mengamati, sosok-sosok itu saling berbisik dengan teman yang berada di sampingnya. Perpustakaan konvensional dengan beragam koleksi buku cetak “Selesai melihat-lihat buku di tangannya, bacaan apa lagi yang akan dia ambil?” tanya tokoh fiksi itu penasaran. “Kira-kira aku bakalan...

Hiburan Tanpa Batas, Pesta Akhir Pekan Seru bersama Inflatable Cube Tent

Bosan dengan suasana pesta yang kaku dan selalu berada di tempat yang sama? Sekarang saatnya menyelenggarakan pesta seru dan unik dengan menggunakan tenda tiup atau  inflatable cube tent . Konsep ini sedang tren, karena menawarkan suasana unik, berbeda, serta fleksibel. Kalau sebelumnya tenda identik dengan mungil dan perkemahan, maka sekarang sudah tersedia dengan ukuran lebih besar. Kapasitasnya  mampu  menampung jumlah pengunjung yang lebih banyak, sehingga mereka leluasa bergerak. Menariknya, tenda berbentuk kubus ini memiliki dinding transparan yang dapat menampilkan cahaya berwarna-warni. Bayangkan, betapa meriah suasana malam. Cahaya dinding  memancar kontras dengan kegelapan di sekitarnya. Boleh saja jika lebih suka dengan tenda polos tanpa lampu warna-warni. Tenda tetap menampilkan estetika tepat untuk acara istimewa. Tempat ini pun menjadi ruang portable aman dan nyaman bagi para tamu yang ingin bersantai atau berinteraksi. Tampilan warna-warni Inflatable...

Berastagi, Petani, dan Transaksi Digitalisasi BRI

  Jika berkunjung ke Sumatera Utara (Sumut), jangan lupa singgah ke kota wisata Berastagi. Provinsi ini tidak hanya menawarkan Danau Toba sebagai destinasi liburan, tetapi juga lokasi-lokasi lain yang berpotensi menjadi tempat rekreasi yang nyaman. Berastagi bisa menjadi alternatif menarik untuk menghabiskan waktu luang. Apa yang menarik dari kota pegunungan ini? Jika warga Jakarta sering menghabiskan akhir pekan di Puncak, maka bagi orang Medan, Berastagi adalah destinasi favorit untuk melepaskan penat. Liburan naik ke gunung, begitulah istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan perjalanan menuju Berastagi. Kota pegunungan ini terletak pada ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan suhu mencapai 16°C. Kondisi tersebut memberikan hawa sejuk yang cocok untuk menghilangkan kepenatan dari hiruk-pikuk kota besar. Kalau menginap di sana, tidak perlu lagi menyalakan AC. Dingin sekali. Berastagi, yang dikenal sebagai salah satu kota terdingin di tanah air, tidak han...

Larangan Anak-anak Bermain saat Senja, antara Mitos dan Fakta

  "Ayo, masuk ke rumah. Sudah hampir malam, nih, nanti kalian diculik gendoruwo!" Kalimat ini mungkin sudah tidak asing bagi kita pada masa kecil. Saat itu rasanya kesal sekali karena sedang seru-serunya bermain, tapi sudah disuruh pulang. Lagipula, senja atau saat matahari hampir terbenam belum terlalu gelap. Jadi, kenapa pula harus segera pulang? Bukan hanya generasi dahulu, para bocah zaman sekarang pun kerap mendapatkan peringatan serupa dari orang tua mereka. Jika anaknya membandel, orang tua sering kali menyebut nama-nama dedemit dengan lengkap. Sejak dulu sampai sekarang mahluk tak kasat mata ini memang ampuh menimbulkan ketakutan. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun masih sering bertanya, benarkah para lelembut muncul saat senja? Bukan hanya di tanah air, di luar negeri mitos tentang mahluk halus menjelang senja telah menjadi urban legend. Di Jepang ada sosok YƱrei (hantu melayang) yang digambarkan sebagai perempuan berambut panjang mengenakan kimono putih. Sementar...

Investasi Tepat bersama Pintu All in One Crypto App

Tahun 2024 menjadi momen penting bagi dunia crypto. Para investor aset digital ini kembali bersiap menyambut peristiwa besar yang sering kali menjadi titik balik dalam harga dan sentimen pasar, yaitu Halving Bitcoin. Muncul setiap dua tahun sekali, momen ini terjadi saat reward untuk penambang Bitcoin dipotong setengah. Lantas mengapa peristiwa ini menjadi menarik dan wajib ditunggu pemilik aset crypto? Halving secara historis selalu disertai dengan lonjakan harga Bitcoin dan hampir semua aset crypto. Karena itu, banyak investor yang mulai mempersiapkan strategi mereka agar memperoleh profit. Dilansir dari BAPPEBTI, transaksi crypto di tanah air mengalami peningkatan tahun 2024 dibandingkan tahun lalu. Menurut Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar BAPPEBTI, Tirta Karma Sanjaya, sejak Januari hingga April 2024, perdagangan crypto mencapai Rp 211 triliun. Angka ini bertumbuh signifikan dibandingkan 2023 yang hanya Rp 149 triliun.  Boleh jadi angka ini merupakan dampak dari t...